Potensi pertanian di Indonesia sungguh besar. Data Badan Pusat Statistik 2016 menyebutkan ada sekitar 37,77 juta penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian. Melihat potensi tersebut, tak heran jika banyak startup yang fokus di bidang pertanian yang memanfaatkan teknologi digital. Berikut ini beberapa di antaranya.
Pertama, Petani. Aplikasi besutan 8Villages ini membantu petani memanfaatkan teknologi untuk mengetahui berbagai informasi tentang dunia pertanian. Mulai dari cara budi daya tanaman yang baik hingga cara mengatasi dan menanggulangi berbagai jenis penyakit tanaman.
Aplikasi penyuluhan pertanian berbasis Android ini juga memudahkan pertukaran informasi antara pakar pertanian dan petani melalui ponsel. Melalui aplikasi ini para pakar bisa menjawab secara langsung melalui ponsel kepada petani yang bertanya.
Petani bisa menanyakan disertai dengan foto kondisi tanaman saat itu secara detail dan mengirimkan kepada pakar melalui aplikasi ini. Selain itu, petani bisa menginformasikan hasil panennya dan menjual ke pembeli secara langsung tanpa ada penengah.
Kedua, Pantau Harga. Pantau Harga adalah startup yang memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengiklankan hasil pertanian di Indonesia. Startup ini bertujuan menciptakan atmosfer harga komoditas hasil pertanian yang wajar di Indonesia. Pantau Harga sudah tersedia di aplikasi Android.
Beberapa fitur yang bisa dinikmati di aplikasi tersebut antara lain Cek Harga. Melalui fitur ini, pengguna bisa mencari harga komoditas hasil pertanian di lingkungan sekitar. Fitur lainnya yaitu Kirim Harga, yang memungkinkan pengguna melaporkan harga komoditas hasil pertanian di penjual terdekat.
Tak hanya itu, pengguna juga bisa memanfaatkan fitur Jual Komoditas. Fitur ini memungkinkan pengguna mendaftarkan komoditas hasil pertanian (jenis, harga, dan stok) yang dijual penggunaan terdaftar.
Aplikasi selanjutnya, Karsa. Karsa memiliki aplikasi di Android yang akan membantu petani dan pegiat pertanian Indonesia mendapatkan informasi terbaik yang cepat dan tepat. Pengguna bisa memasukkan informasi tentang tanaman yang akan ditanam dan mendapatkan informasi mingguan tentang tanaman tersebut.
Melalui aplikasi ini, pengguna akan menjadi selalu yang terdepan dari segi informasi berita, harga, dan cuaca seputar pertanian. Ada pula informasi berbagai macam tanaman, hama pengganggu tanaman serta berbagai penyakit tanaman lainnya. Tentu dengan cara terbaik untuk menanggulanginya.
Keempat, Kecipir.com, ini adalah social enterprise untuk mewujudkan produksi, distribusi, dan konsumsi pertanian secara lebih berkeadilan dan ramah lingkungan.
Impian startup ini sederhana, menjadikan sayuran organik menjadi “sayuran biasa”. Maksudnya yaitu dari sisi harga sayuran bisa bersaing, dari sisi pasokan bisa diandalkan, dan dari sisi konsumsi lebih sehat.
Startup ini sudah memiliki aplikasi di Android. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa mendaftar sebagai agen atau member di kecipir.com. Selain itu, pengguna bisa memesan produk organik di kecipir.com.
Fitur lainnya yaitu memilih dan mengganti agen sebagai pick–up point pesanan sehingga pengguna dapat mengambil produk organik di tempat terdekat. Pengguna juga bisa memilih tanggal delivery atau tanggal panen sesuai dengan keinginan.
Kelima, TaniHub. Startup ini membuat platform untuk menemukan dan membeli produk pangan langsung dari ratusan petani atau peternak lokal tepercaya. Melalui startup ini, pengguna bisa membandingkan pemasok terbaik yang telah diseleksi dan terdaftar di TaniHub. Kelebihan lain yang ditawarkan yaitu kualitas pengiriman dari petani atau peternak akan sesuai dengan kualitas pesanan. Pengguna juga akan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah produk yang diterima. [INO]
Foto Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 Agustus 2017