Ayah pandai membetulkan barang-barang yang rusak. Seperti sepeda Abdul, yang awalnya rantainya patah, diutak-atik ayah bisa kembali dikayuh. Abdul pun merasa senang.
“Bunda, sedang apa?” tanya Abdul yang melihat Bunda sibuk membersihkan gudang.
Bundanya menoleh. “Bunda sedang memilah-milah buku yang sudah tidak dibaca lagi.”
Abdul menaruh sepedanya. Ia melihat di gudang banyak buku lama. “Lho, itu buku Abdul waktu kelas satu, itu buku kelas tiga, itu ada juga buku cerita yang dibelikan Nenek.”
Abdul mengambil acak buku yang ditata rapi pada rak kayu milik Bunda. Dua baris paling bawah adalah buku-buku miliknya. Semuanya masih bagus. Ada buku dongeng, buku aktivitas, buku ensiklopedia hewan, dan lain sebagainya.
“Bagaimana kalau buku Abdul yang sudah tidak dibaca lagi, kita sumbangkan ke yang membutuhkan?” usul Bunda.
“Memangnya ada yang mau buku bekas, Bun?” tanya Abdul polos.
“Tentu saja, Abdul. Buku adalah jendela ilmu. Dari sebuah buku, kita bisa belajar banyak hal. Meski buku sudah bekas, ilmu yang ada di dalamnya akan selalu bermanfaat,” jelas bundanya. “Apalagi pada musim pandemi ini, akses belajar ke sekolah masih diberhentikan. Jadi, buku-buku pasti akan sangat bermanfaat bila dibagikan.”
Abdul lalu dengan bersemangat memisahkan buku-bukunya yang masih ingin dibaca dan yang sudah tidak ingin dibacanya lagi. Bunda ternyata sudah mempersiapkan kardus besar sebagai wadahnya.
Setelah selesai membungkus buku-buku yang sudah tidak terpakai dengan dibantu Ayah, Bunda lantas mengajak Abdul duduk santai di depan rumah sembari menikmati camilan. Tak berapa lama, ada bapak kurir yang datang untuk menjemput paket buku yang akan dikirimkan.
Beberapa hari kemudian, Bunda menunjukkan pada Abdul kiriman video dari sebuah perpustakaan yang tampak sederhana.
Di video itu, pertama kali memperlihatkan tayangan buku-buku yang ditata rapi di rak. Kemudian tayangan berlanjut memperlihatkan beberapa anak seusia Abdul tampak tengah asyik membaca buku. Anak-anak itu membaca buku dengan sambil menjaga jarak aman di antara mereka dan mereka semua masing-masing mengenakan masker sesuai protokol kesehatan.
Abdul pun terkejut dan sekaligus merasa senang karena buku-buku yang dibaca oleh anak-anak itu adalah buku-buku yang disumbangkannya kemarin! Apalagi pada akhir video, anak-anak itu serempak mengucapkan terima kasih kepadanya.
Abdul pun merasa sangat bahagia karena telah berbagi kepada mereka.*
Penulis: Nyi Penengah Dewanti
Pendongeng: Kang Acep, (youtube: acep_yonny)
Ilustrasi: Regina Primalita