Di Guangzhou, berbelanja buah tangan akan selalu menjadi kegiatan yang menarik. Kuncinya terletak pada tempat yang dijadikan pusat oleh-oleh. Selain Beijing Lu yang bisa dibilang menempati urutan ketenaran pertama untuk berbelanja, kota di bagian selatan China ini juga memiliki Shangxiajiu. Jika Beijing Lu kita bisa melihat rupa asli jalanan pada masa dua ribu tahun silam sembari berbelanja, di Shangxiajiu mata dimanjakan dengan akulturasi arsitektur China dan Eropa.
Bangunan-bangunan di tempat ini lahir pada abad ke-19, pada era kolonial. Lorong-lorongnya terbentuk dari atap bangunan lantai dua yang menjorok ke luar sebagai teritisan. Selain melindungi bangunan, atap ini juga memayungi pejalan kaki ketika hujan turun. Patung-patung yang terletak di berbagai titik di jalan ini memperlihatkan kehidupan silam warga Guangzhou. Ada sosok perempuan dengan busana kuno atau nona yang sedang turun dari becak tarik.
Shangxiajiu terbentang sepanjang kira-kira 800 meter di jantung Guangzhou. Di setiap sisinya terdapat lebih dari 200 toko. Pusat perbelanjaan ini pertama kali diresmikan pada 1995 dan sampai saat ini kerap menjadi perhentian wisatawan yang melancong ke Guangzhou.
Di antara banyaknya gerai di Shangxiajiu, Li Wan Plaza menjadi salah satu yang paling terkenal. Selain menyediakan barang-barang dan suvenir untuk Anda bawa pulang, tempat ini punya beberapa restoran. Cicipilah dimsumnya. Di negara asalnya, kita bisa menemukan cita rasa yang lebih otentik dengan varian dimsum yang begitu beragam.
Kerinduan akan pusat belanja China yang klasik bisa Anda tuntaskan di Hua Lin Street. Jalan yang dibangun pada 1870 ini kini menjadi pusat gerai giok. Di sini Anda juga bisa menemukan Kuil Hualin yang didirikan sekitar lima abad sebelum masehi. Kuil ini terkenal akan Five Hundred Arahats Hall yang menjadi rumah bagi 500 patung Buddha dalam berbagai bentuk.
Di bagian selatan Shangxiajiu, kita bisa menemukan sejumlah pasar dan lorong yang terasa lebih tradisional, seperti Qingping Market. Pengunjung bisa menemukan produk-produk khas China di sini, seperti obat-obatan, rempah yang dikeringkan, atau barang-barang seni. Sepulang dari Shangxiajiu, pengungjung tidak hanya membawa buah tangan, tetapi juga pengalaman dan kenangan. [NOV]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 17 September 2017