Predikat kebun binatang terkejam sedunia yang disematkan koresponden Daily Mail Richard Shears untuk Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada pengujung 2013 silam tentu menjadi catatan kelam. Label ini semakin diperkuat dengan banyaknya kasus satwa yang meninggal akibat kondisi yang memprihatinkan.
Masih terngiang rentetan kisah duka para penghuni KBS. Pada 2012, ditemukan sekitar 20 kilogram kantong plastik di dalam perut seekor jerapah yang telah mati. Ada pula Nanik, orangutan berusia 12 tahun, yang nyawanya harus berakhir tragis akibat tumor besar. Belum lagi Melani, seekor harimau Sumatera yang terus berjuang dari gangguan pencernaan selama 5 tahun akibat pakan berformalin. Nyatanya, memiliki beragam spesies fauna di dalam negeri tak menjadikan sejumlah pihak semakin sadar untuk menjaga dan memelihara satwa dengan baik.
Belajar dari yang lain
Lalu, apakah Indonesia dapat belajar dari negara lain? Bisa saja. Pengelola kebun binatang lokal dapat mengaplikasikan beberapa hal positif dari kebun binatang lain. Mulai dari perihal manajemen internal, standardisasi perawatan satwa, hingga pengemasan dan penyediaan atraksi yang menarik pengunjung. Tak perlu meniru persis. Pengelola tetap dituntut untuk mengamati dan memodifikasinya agar terealisasi sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimiliki sendiri. Bagaimana pun, kondisi setiap kebun binatang tentu berbeda-beda.
Berikut tiga kebun binatang populer yang tersebar di berbagai negara dengan keunikan masing-masing. Ketiga tempat ini barangkali dapat menjadi referensi tambahan bagi pihak pengelola maupun para wisatawan.
Singapore Zoo
Negara terdekat yang bisa menjadi referensi adalah Singapura dengan Singapore Zoo. Memberikan nuansa alam paling alami melalui susunan habitat yang mengagumkan, kebun binatang ini membiarkan satwa-satwa hidup bebas tanpa kandang dan menggantinya dengan pembatas berupa parit dan kaca. Alhasil, para pengunjung tetap dapat melihat kehidupan alami para binatang dengan leluasa.
Singapore Zoo menjadi rumah bagi lebih dari 315 spesies binatang dan 16 peresen di antaranya adalah spesies yang terancam punah. Selain menyuguhkan kehidupan binatang, pengunjung berkesempatan untuk menikmati atraksi dan fasilitas lain seperti Night Safari, Jurong Bird Park, dan River Safari.
San Diego Zoo
Lain Singapura, lain pula kawasan negara lain. Terletak di Balboa Park, San Diego, California, San Diego Zoo memiliki lebih dari 3.700 satwa yang terdiri dari 650 spesies dan subspesies yang ditangani asosiasi kebun binatang terbesar di dunia. Sejak 1915, kebun binatang ini menerapkan cage-free exhibit dengan mengganti pagar-pagar pembatas dengan parit. San Diego Zoo juga menjadi salah satu kebun binatang paling aktif dalam upaya aktivitas konservasi dan pemeliharaan. Para pengelola mengembangbiakan spesies yang nantinya dikembalikan ke alam liar sebagai habitat alami satwa tersebut.
ZSL Whipsnade Zoo
ZSL Whipsnade Zoo disebut-sebut sebagai kebun binatang terluas di Inggris Raya dengan luas 242 hektare. Oleh karena itu, para pengunjung diperbolehkan naik mobil untuk melihat seluruh atraksi kebun binatang. Ya, ini tak jauh berbeda dengan Taman Safari Indonesia.
Tak sekadar menjadi rumah fauna yang dapat diperlihatkan kepada para wisatawan, ZSL Whipsnade Zoo juga menjadi tempat peristirahatan binatang konservasi. Pihak pengelola juga menyediakan program adopsi bagi satwa dan memfungsikan kebun binatang sebagai salah satu tempat penitipan jika kebun binatang lain mengalami kendala keterbatasan tempat. [*/GPW]
noted: belajar dari kebun binatang populer
foto:Â wikipedia