Pemkab Bantul tengah melakukan berbagai upaya guna mengejar target kemandirian dalam pengelolaan sampah tahun 2025 mendatang. Upaya ini dilakukan dengan merancang pembangunan dan pengembangan pengelolaan sampah, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir.

Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah Tahun 2025) menjadi program prioritas Pemkab Bantul. Program strategis ini dilaksanakan menyeluruh dari tingkat masyarakat hingga seluruh OPD terkait.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menjelaskan, pemkab harus segera mandiri dalam mengelola sampah. Kabupaten Bantul bersama masyarakat dan pemerintah kalurahan telah bekerja keras dalam mengelola sampah sehingga sampah yang keluar dari rumah tangga dan kalurahan adalah sampah-sampah yang telah diolah.

Halim mengatakan, dalam percepatan pengelolaan sampah, pihaknya sedang membangun tiga tempat pengolahan sa mpah terpadu (TPST), yaitu TPST Modalan, Banguntapan, berkapasitas 50 ton; TPST Dingkikan, Argodadi, Sedayu dengan kapasitas sekitar 40 ton; dan ITF Pusat Karbonasi Bawuran, Pleret, berkapasitas 70 ton. Pemkab Bantul berencana membangun 12 TPST dan tempat pengolahan sampah dengan sistem reduce, reuse, dan recycle (TPS3R).

“Sudah ada beberapa kalurahan pula yang sudah memiliki instalasi pengolahan sampah. Di antaranya Panggungharjo, Guwosari, Potorono, Karangtengah, Bangunharjo, dan memang itu semua difasilitasi pemerintah untuk mendorong kemandirian pengelolaan sampah di level kalurahan,” ujar Halim.

Situs web https://bantulkab.go.id/