Pagi hari ini, Fika sedang bertelepon dengan Naomi, sahabatnya di sekolah. Mereka berdua bercerita aktivitas mereka masing-masing di rumah, semenjak sekolah-sekolah di Yogyakarta melakukan kegiatan belajar-mengajar dari rumah akibat pandemi Covid-19.

Tapi, Fika tidak bisa berlama-lama bertelepon dengan Naomi. Sahabatnya itu lalu berpamitan karena harus membantu ibunya berjualan.

Naomi tadi bercerita di telepon jika kedua orangtuanya menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat bekerjanya. Nah, guna menyambung pendapatan keluarga, kedua orangtua Naomi memutuskan berjualan mangut lele.

Fika lalu teringat lezatnya mangut lele, makanan khas Yogyakarta itu. Perpaduan rasa pedas dan gurihnya santan, ditambah daun kemangi yang meresap ke dalam lele, membuat Fika hampir meneteskan air liurnya.

Fika segera menghampiri Bunda. Ia berharap Bunda mau membelikan mangut lele buatan orangtua Naomi untuk dijadikan lauk makan siangnya.

Bunda lalu mengusulkan untuk memasak sendiri makanan tersebut.

“Tapi, Fika ingin membantu melariskan dagangan orangtuanya Naomi, Bunda. Untuk membelinya, bisa menggunakan sebagian uang tabunganku,” kata Fika.

Fika lalu menyerahkan uang tabungannya ke Bunda. Ia lalu bercerita tentang keadaan keluarga Naomi.

Bunda lalu mengangguk menyetujui usulan Fika. Bunda kemudian menghubungi ibunya Naomi untuk memesan mangut lele.

Siang harinya, setelah pesanan mangut lele itu datang, diantar langsung oleh ayahnya Naomi, Bunda lalu segera mencicipi sedikit masakan itu. Bunda juga menyuruh Fika mencicipinya.

“Enak, kalau menurut Bunda mangut lele buatan ayah-ibunya Naomi,” kata Bunda. Fika mengangguk, “Gurih dan lezat, Bun.”

Bunda segera menuangkan manut lele itu ke dalam wadah. Bunda kemudian menatanya dengan menarik di atas meja makan. Rupanya Bunda ingin memfoto masakan tersebut.

“Nanti, foto masakan ini akan Bunda unggah di status WA, Facebook, dan Instagram. Foto itu Bunda beri keterangan tentang enaknya rasa manut lele ini. Lalu Bunda cantumkan juga nomor telepon orangtua Naomi. Siapa tahu teman-teman Bunda tertarik memesan.”

“Jadi, sambil mempromosikannya, ya, Bun?” tanggap Fika.

Bunda mengangguk. “Selain turut membeli, kita bisa membantu berpromosi melalui unggahan di media sosial sehingga semakin banyak yang mengetahui masakan buatan orangtua Naomi ini.”

Setelah Bunda selesai memfoto, Fika lalu makan siang bersama Bunda. Lezatnya olahan mangut lele dari orangtua Naomi membuat Fika menambah nasi. Tidak salah kalau Bunda mempromosikannya ke media sosial.

Fika berharap melalui promosi tersebut, dagangan keluarga sahabat baiknya itu semakin laris. Ini adalah cara Fika peduli pada sahabatnya.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Lintang Kinanti
Pendongeng: Paman Gery (IG: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita