Banyak jalan yang dilalui untuk ke sekolah Silvi, yaitu SD Negeri Mentari tergenang air. Hal ini membuat perjalanan ke sekolah terhambat karena sepanjang perjalanan menimbulkan kemacetan.
Sesampainya di sekolah, Silvi bertemu teman-temannya di kelas 5C, tetapi hanya sedikit teman-teman sekelasnya yang masuk ke sekolah,
“Hari ini sedikit sekali, ya, teman-teman yang masuk?” kata Gita kepada Silvi.
“Iya, benar Gita, hujannya deras sekali dua hari ini. Jalan-jalan juga banyak yang terendam banjir” ujar Silvi.
Tiba-tiba Ibu Tia, wali kelas 5C di SD Negeri Mentari masuk ke dalam kelas. “Selamat pagi anak-anak, silakan kalian bisa duduk di tempat kalian masing-masing, ada pengumuman yang akan ibu sampaikan,” kata Ibu Tia.
“Anak-anak, karena hujan yang terus-menerus turun di wilayah kita, ada beberapa bagian wilayah yang terendam banjir sehingga beberapa teman-teman kalian hari ini tidak masuk sekolah karena rumahnya terendam banjir.”
“Nah, untuk itu, ibu mau meminta bantuan kalian untuk mengumpulkan barang-barang seperti makanan, minuman, ataupun baju layak pakai untuk membantu mereka. Saat ini, beberapa teman kalian berada di pengungsian menghindari banjir yang belum kunjung surut,” jelas Ibu Tia.
Silvi dan teman-teman lainnya merasa sedih. Setidaknya mereka mendengar, beberapa teman mereka, seperti Yuni, Laili, dan Ahmad, mereka harus berdiam di pengungsian karena rumahnya terendam banjir.
“Besok, kalian bisa membawa barang-barang, baik baju, obat-obatan, makanan, maupun minuman, yang akan kita sumbangkan pada mereka,” lanjut Ibu Tia.
Keesokan harinya di sekolah di kelas 5C SD Negeri Mentari, Silvi dan teman-temannya sudah mengumpulkan banyak barang yang akan disumbangkan. Ada baju layak pakai, makanan seperti biskuit, mi instan, air mineral, obat-obatan, dan lainnya.
Ibu Tia yang akan mengumpulkan dan menyalurkan semua barang tersebut yang akan disumbangkan ke pengungsian banjir bersama guru-guru lainnya.
“Alhamdulillah, banyak … Terima kasih banyak anak-anak, semoga barang-barang ini bisa bermanfaat untuk korban banjir di sana,” ujar Ibu Tia.
“Sama-sama Ibu,” jawab anak-anak kelas 5C serempak.
.Hari ini, anak-anak kelas 5C sangat senang karena bisa membantu teman-temannya di pengungsian dan warga korban banjir lainnya. Mereka juga berharap, banjir segera surut dan teman-temannya bisa kembali ke rumahnya dan bisa bersekolah kembali seperti sedia kala.*
Penulis: Nabilla Niken
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita