“Yah, ada gadget keluaran terbaru tuh. Penting dibeli supaya kakak dan adik anteng dan betah di rumah,” ujar seorang ibu saat membaca iklan gadget keluaran terbaru yang terbilang canggih di sebuah harian nasional.

Sesekali bermain gadget agar anak tidak terlalu “ketinggalan zaman” memang sah-sah saja. Namun, bukan berarti gadget merupakan “pengasuh”yang senantiasa harus berada di samping anak. Pada dasarnya, anak tetap membutuhkan aktivitas fisik demi menjaga kesehatannya. Tentunya Anda para orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak, bukan?

Orangtua bisa jadi sering bertanya-tanya mengenai pertumbuhan buah hati mereka. Mulai dari “Apakah anak saya sudah cukup aktif?” dan “Bagaimana saya bisa tahu bahwa anak saya sudah mendapatkan gizi yang cukup?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini biasanya muncul di benak para orangtua. Tidak bisa dimungkiri jika memang faktanya, masa depan buah hati Anda yang terkait perkembangan fisik dan mentalnya dipengaruhi oleh perlakuan yang diterima pada masa kanak-kanak.

Salah satu hal yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kekurangan asupan gizi bagi anak adalah memastikan kecukupan gizi yang dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh optimal. Hal ini pula yang mendasari studi Southeast Asian Nutrition Surveys (Seanuts) demi memahami ketahanan, kebutuhan, dan pola pemberian asupan gizi bagi anak di wilayah Asia Tenggara.

Survei Seanuts merupakan salah satu studi komprehensif yang melibatkan 16.744 anak usia 6 bulan sampai 12 tahun di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Hasil studi tersebut menunjukkan adanya kekurangan asupan gizi serta meningkatnya prevalensi berat badan tidak sehat pada anak-anak. Selain itu, ditemukan adanya kekurangan asupan vitamin D, kalsium, dan nutrisi mikro lainnya.

Hasil studi menunjukkan perlunya meningkatkan gaya hidup sehat dengan pemberian gizi karena kekurangan asupan gizi dan meningkatnya prevalensi berat badan tidak sehat menjadi permasalahan yang utama. Terlebih lagi, 30 hingga 40 persen anak-anak dari beragam latar belakang usia, ekonomi, pendidikan, dan kondisi sosial tidak mendapat asupan gizi yang cukup. Pemberian gizi juga perlu ditingkatkan karena tingginya persentase anak yang kurang aktivitas fisik serta kekurangan vitamin D walaupun terpapar sinar matahari.

Oleh karena itu, para orangtua penting mengajak anak-anak untuk minum susu dan beraktivitas di luar ruangan setiap harinya agar memiliki masa depan yang lebih cerah. Biasakan mereka untuk minum segelas susu setiap hari. Hal ini penting dilakukan mengingat susu mengandung gizi yang penting untuk membantu tumbuh kembang anak. Beri pengertian pada mereka mengenai segala kebaikan susu dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Biasakan juga buah hati Anda untuk menjalankan gaya hidup sehat dan aktif melalui olahraga rutin dan bermain di luar ruangan setidaknya satu jam sehari. Dengan demikian, anak akan menjadi kuat secara fisik dan mental. Hal ini penting dilakukan sebagai persiapan untuk kesuksesan masa depan mereka. Bagaimana dengan buah hati Anda? [AYA]

noted: Ayo Ajak Anak untuk Aktif Setiap Hari