Industri pariwisata dunia mengenal karakteristik turis asal Indonesia yang begitu khas. Gemar berbelanja. Namun, survei pembaca Klasika Kompas beberapa waktu lalu justru menempatkan aktivitas belanja di urutan nomor dua terbawah, dengan hanya 10 persen dari total responden.

Sebanyak 64 persen responden memilih wisata alam atau bertualang sebagai pilihan favorit. Ini juga bisa disimak dari pilihan destinasi favorit yang diidamkan tahun ini, dengan menyebut Raja Ampat, Papua Barat, sebagai pilihan utama. Pilihan destinasi lainnya juga tak lepas dari kegiatan avontur seperti Lombok, Sabang, dan Kalimantan.

Hampir 10 tahun terakhir, Raja Ampat memang tak pernah absen dari urutan teratas destinasi pilihan. Baik bagi turis domestik maupun mancanegara. Raja Ampat menjadi pusat segitiga terumbu karang dunia. Ia menjadi surga bagi para pencinta taman bawah laut dengan memiliki keberagaman terumbu karang yang kaya. Disebutkan, 75 persen terumbu karang dunia ada di perairan Raja Empat.

Perairan yang terdiri atas empat pulau besar, yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool ini mengarungi lebih dari 1.300 spesies ikan. Berenang dengan ikan barakuda, hiu karpet, dan karang, ditingkahi ikan-ikan kecil yang bergerak lincah di antara terumbu karang warna-warni, siapa yang tak tergoda? Apalagi, bukan hanya bawah lautnya yang memukau. Di permukaan, setiap sudut Raja Ampat tak kalah membuat hati selalu berdebar kala bertatap dengan kemolekannya.

 

Tren avontur

Masyarakat Indonesia memang kini kian sadar berlibur, informasi liburan pun kian mudah diakses. Pilihan tempat berlibur sedikit demi sedikit berubah, meski sebagian besar masih tetap dalam kerangka euforia arus utama. Raja Ampat, yang dulu hanya diketahui oleh para penyelam—yang jumlahnya tak banyak—kini menjadi destinasi bagi setiap orang, termasuk yang awam dengan kegiatan menyelam dan berenang.

Paket wisata bertualang di Indonesia juga semakin beragam dengan munculnya jasa-jasa pemandu wisata personal dan bersifat swadaya. Tidak bergabung dalam institusi manapun membuat mereka leluasa mengatur itinerary bahkan bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen tanpa ada biaya tambahan. Paket perjalanan juga tergolong amat bersahabat dengan menawarkan paket perjalanan ala backpackers.

Bertualang saat berlibur makin terasa seksi di antara kaum muda, yang membawa mereka merambah banyak destinasi baru untuk berlibur. Bukan hanya Raja Ampat yang kini menjadi highlight. Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur, Lombok, ataupun wisata pantai dan wisata gua yang kini banyak ditemukan di Yogyakarta menjadi destinasi yang umum dijumpai.

Survei yang dilakukan oleh Association of British Travel Agents (ABTA) juga tidak jauh berbeda. Pada hasil survei untuk tren wisata tahun ini, mereka menyebutkan, wisatawan usia matang, 50-an ke atas, kini mencari jenis wisata yang lebih aktif dan bersifat petualangan. Pegunungan atau danau menjadi pilihan destinasi favorit.

Demikian pula halnya dengan kaum muda, sebanyak 16 persen wisatawan usia 16–24 dan 13 persen wisatawan usia 25–34 merencanakan liburan yang aktif atau berbau olahraga untuk tahun ini. sebanyak 9 persen dari usia 16–24 tahun dan 12 persen dari usia 25–34 tahun memilih kegiatan avontur dan menantang untuk liburan tahun ini.

Di Indonesia, penyuka liburan avontur juga tak melulu kaum muda. Yani M dan beberapa kerabatnya, meski sudah berusia 65 tahun ke atas, tetap semangat menjelajahi berbagai wilayah di Indonesia. Setelah menghabiskan liburan awal tahun di Batam dan Pulau Galang, ia baru saja kembali dari Flores. Melakukan perjalanan 9 jam dengan transportasi darat, menyeberang pulau, dan tracking bukit dilakoninya.

Bagaimana dengan Anda? Mumpung masih ada jeda hingga masa libur pertengahan tahun, segera persiapkan perjalanan berlibur dengan cermat atau Anda tipe spontan yang menyukai segala sesuatunya serba penuh kejutan, juga tidak masalah. Berlibur sejatinya tidak terletak pada labelisasi, tetapi meraih esensinya. Yakni membuat hati dan pikiran senang. [ADT]

noted: Avontur Pilihan Tahun Ini 

foto: Tommy Budi Utomo/Iklan Kompas