Asap tebal membumbung tinggi. Para penghuni hutan berlari tak tentu arah. Kobaran api itu seperti mengejar dan mengepung mereka. Sang Raja Hutan mengaum keras. Harimau itu menyuruh warga hutan untuk menyelamatkan diri.
“Cepat pergilah. Tinggalkan hutan ini!” teriak Kakek Ayon menirukan suara Raja Hutan.
Anak-anak semakin merapatkan duduknya. Mereka penasaran sekali dengan dongeng Kakek Ayon.
Hampir setiap sore anak-anak bermain di rumah Kakek Ayon. Kakek Ayon hanya tinggal bersama istrinya. Anak anak dan cucunya tinggal di kota yang berbeda. Karena Kakek Ayon pandai mendongeng dan mengoleksi banyak buku, anak-anak pun menjadi sering bermain ke rumahnya.
“Terus bagaimana ceritanya, Kek?” tanya Yoga tak sabar ingin mendengar lanjutannya.
Kakek Ayon tersenyum. “Mereka segera meninggalkan hutan. Meninggalkan kampung halamannya, ” cerita Kakek Ayon dengan sedih, “seperti pengalaman sewaktu kakek kecil dulu…”
“Kakek dulu pernah tinggal di hutan?” tanya Yoga tak mengerti.
“O, tidak. Kakek belum pernah tinggal di hutan. Dahulu Kakek tinggal di perkampungan. Nah, waktu kakek masih kecil, kakek suka sekali main korek api di dalam rumah. Padahal, Ibu sering bilang, jangan bermain api sembarangan. Walaupun kecil, api itu berbahaya.”
“Lalu, apa yang terjadi, Kek?” tanya Lia penasaran.
“Kakek teledor. Tanpa sengaja korek api itu mengenai tumpahan minyak. Api pun segera menjalar ke mana-mana. Hingga akhirnya rumah kakek terbakar. Untung saja, orang-orang dapat menyelamatkan kakek yang terjebak di dalam rumah. “
Kakek Ayon menghela napas panjang. Anak-anak semakin penasaran dengan cerita kakek Ayon.
Saat Kakek Ayon akan melanjutkan ceritanya, lamat-lamat tercium bau yang tak sedap. Bau itu berasal dari tanah lapang dekat rumahnya. Rupanya tak cuma bau, tetapi asapnya mengarah ke rumah Kakek Ayon. Beberapa anak mulai bersin-bersin. Suasana mulai tak nyaman untuk mendongeng.
“Biar Kakek tutup pintunya,” ujar Kakek sambil menutup pintu rumahnya rapat-rapat.
Rumah Kakek Ayon terbilang unik. Celah-celah lubang ventilasi ditutup rapat dengan busa dakron. Busa dakron itu selalu disemprot agar lembab. Tak hanya itu, agar udara ruangan terasa segar, Kakek Ayon pun memasang kipas angin di setiap ruangannya.
“Ayo, anak-anak minum air putih yang banyak ya,” sahut Nenek Ayon dari dalam dapur. Nenek Ayon membawakan minuman infused water lemon. Tanpa menunggu lama, anak-anak menyerbunya. Minuman infused water lemon memang menyegarkan dan menyehatkan.
“Maaf, dongengnya Kakek lanjutkan besok ya. Silakan baca-baca buku. Kakek keluar rumah sebentar. Kakek ingin mencari tahu, siapa yang membakar sampah sembarangan,” kata Kakek Ayon. *
Penulis: Acep Yonny
Pendongeng: Paman Gery (instagram: paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita