Mengenal meningitis
Meningitis adalah peradangan di meningen atau lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Peradangan ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Melemahnya imun tubuh juga bisa memicu meningitis.
Penyakit ini bisa diderita oleh orang dewasa maupun anak-anak. Apabila meningitis ini tidak ditangani dengan tepat pada stadium awal, kondisi pasien bisa memburuk dan memunculkan komplikasi seperti kejang dan gagal ginjal. Pada ibu hamil, risiko terkena meningitis juga akan meningkat.
Ada lima jenis meningitis yang harus diketahui
1. Meningitis bakteri
Bakteri penyebabnya adalah Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), Neisseria meningitidis (meningococcus), dan Listeria monocytogenes (pada orang tua, wanita hamil, atau mereka yang memiliki masalah sistem kekebalan)
Para ahli kesehatan merekomendasikan orang dewasa dan anak-anak yang mengalami meningitis ini harus mendapatkan vaksin untuk ketiga bakteri itu. Penularannya biasanya melalui kontak berdekatan dengan penderita.
2. Meningitis virus
Meningitis jenis ini lebih umum, tetapi biasanya tidak mengancam jiwa. Enterovirus menjadi penyebabnya. Biasanya penularannya berasal dari air liur, lendir hidung, atau feses. Namun, penularannya juga bisa dari binatang, seperti nyamuk atau kutu.
3. Meningitis non-infeksi
Meningitis jenis ini berasal dari cedera kepala atau operasi otak. Namun, bisa juga karena konsumsi obat-obatan tertentu atau berasal dari penyakit seperti kanker atau lupus.
4. Meningitis jamur
Biasanya meningitis ini disebabkan infeksi jamur cryptococcus. Penyakit meningitis jamur sangatlah langka. Jamur ini menyerang orang dengan imun tubuh yang lemah. Jenis ini tidak menular.
5. Meningitis parasit
Meningitis parasit juga langka, tetapi berbahaya karena bisa mengancam jiwa. Penyebabnya adalah infeksi dari amuba Naegleria Fowleri.
Gejala Meningitis
Gejala awal meningitis mirip dengan flu. Namun, biasanya disertai kejang dan kaku pada leher. Bila menjangkit bayi, meningitis biasanya ditandai juga dengan muncul benjolan pada kepala. Gejalanya sebenarnya bervariasi tergantung usia orang yang terkena dan bagaimana infeksinya.
Gejala meningitis bisa bertambah berat dengan disertai panas tinggi dalam waktu singkat, 12–24 jam sejak awal gejala. Bedanya dengan flu, panas tinggi tidak dalam waktu singkat dan dapat sembuh dengan sendirinya rata-rata 2–4 hari.
Biasanya gejalanya adalah sebagai berikut.
- Sakit kepala hebat
- Kaku pada bagian tengkuk
- Demam tinggi
- Sensitif pada cahaya terang
- Mengantuk
- Kebingungan
- Muncul bintik merah yang tidak hilang kalau ditekan
- Denyut nadi sangat cepat
- Lemah dan lesu
- Mati rasa di muka
Dokter biasanya memutuskan seseorang terkena meningitis setelah melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan fisik, misalnya kekakuan leher, mencari ruam kulit yang menunjukkan infeksi bakteri, dan lainnya.
Tes darah, CT scan atau MRI, hingga spinal tap biasanya juga dilakukan untuk mencari penyebab meningitis.
Perawatan dan pengobatan meningitis
Perawatan terhadap pasien meningitis akan berbeda-beda tergantung jenis meningitisnya. Misalnya, seseorang dengan meningitis bakteri akan diberikan antibiotik khusus untuk menargetkan bakteri tersebut.
Berbeda lagi dengan meningitis virus. Karena bisa hilang sendiri, dokter biasanya menyuruh pasien banyak istirahat, banyak minum, dan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit apabila demam.