Imlek selalu menciptakan suasana berbeda, terlebih di kota-kota besar dengan populasi warga Tionghoa yang cukup banyak. Jakarta misalnya. Menjelang Imlek, Ibu Kota memerah dengan beragam ornamen, menciptakan gaya Imlek yang khas.

Bahkan bagi yang bukan orang Tionghoa pun, turut menikmati kemeriahan Imlek bisa menjadi kegiatan menarik. Berikut beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan pada masa-masa Tahun Baru China ini. Dijamin, Anda tak akan mati gaya.

1. Berjalan-jalan di Glodok

gaya imlek di jakarta
Foto-foto: Shutterstock.com

Gang-gang kecil di pusat perbelanjaan ini akan berubah serasa pameran ornamen-ornamen Imlek, mulai dari lentera-lentera merah sampai dengan pohon sakura imitasi. Orang-orang sibuk berbelanja untuk menyiapkan kudapan atau dekorasi di rumah mereka. Musik bernuansa China diputar. Sambil berbaur dalam keramaian atau mungkin memotret, cicipi pula kudapan-kudapan atau santapan yang menggugah selera.

2. Kulineran

gaya imlek di jakarta

Saat yang tepat bagi indera perasa Anda untuk turut berjelajah. Ada banyak restoran atau kedai di kota ini yang menyajikan makanan China yang lezat, baik yang otentik maupun yang sudah berpadu dengan citarasa lokal. Cicipilah menu-menu andalan restoran China yang kira-kira pas dengan selera Anda, misalnya Wong Fu Kie Hakka, Shanghai Blue 1920, Wing Heng Dimsum, Resto Mandala, Hong He by Angke Restaurant, atau Bubur Kwang Tung.

3. Tonton barongsai

gaya imlek di jakarta

Barongsai menjadi pertunjukan yang ditunggu-tunggu ketika Imlek tiba. Cara termudah menontonnya, pergi ke pusat-pusat perbelanjaan. Sebagian besar mal yang cukup ternama akan punya program spesial untuk merayakan Imlek. Tempat-tempat ini juga didekorasi khusus untuk menghadirkan suasana Tahun Baru China.

4. Jajal “patekoan”

Ada sebuah kedai teh, Pantjoran Tea House, yang memelihara tradisi patekoan di bilangan Pinangsia. Ini adalah tradisi memberikan teh secara gratis untuk siapa saja. Tradisi ini bermula ketika pada 1920, seorang kapiten keturunan Tionghoa yang bernama Gan Djie bersama istrinya selalu menaruh delapan teko teh untuk pedagang keliling atau orang-orang yang kelelahan dan menumpang berteduh di depan tokonya.

Sampai saat ini, kebiasaan ini masih dijalankan setiap hari. Delapan teko teh, ada yang manis dan tawar, dijajarkan di meja panjang di depan Pantjoran Tea House pada pukul 08.00–19.00. Disiapkan pula gelas-gelas untuk meminum teh. Siapa pun boleh mengambilnya. Sambil berkeliling daerah Pecinan, menjajal patekoan pada waktu Imlek tentu menjadi pengalaman seru.

5. Acara di ruang publik

Pemprov DKI Jakarta akan menyelengarakan perayaan Imlek tahun ini di beberapa titik di ruang publik pada 15 Januari–9 Februari 2020. Ada parade dan ragam hiburan yang digelar, antara lain pertunjukan wayang kulit China Jawa, peragaan baju adat, dan festival makanan. Acara banyak berpusat di Thamrin 10. Selain terdapat beragam kuliner Tionghoa, di tempat ini akan disajikan pula pertunjukan seperti wayang potehi, barongsai, penampilan wushu, dan festival peranakan.