Mitologi manusia serigala menjadi salah satu karakter yang sangat dikenal di dunia barat. Karakter tersebut muncul dalam berbagai turunan budaya, dari klasik hingga pop, termasuk melalui karya-karya visual mulai dari komik, film, hingga musik.

Pengaruh tersebut salah satunya juga diterima oleh Setia Adhi Kurniawan. Seniman dan desainer grafis yang dikenal dengan moniker SWRKS tersebut mengaku sudah terpapar dengan karakter serigala sejak di bangku sekolah.

“Ketika kemudian saya kuliah, saya terus mengembangkan karakter serigala tersebut menjadi IP,” kata Setia.

Preying in Hell karya SWRKS (OpenSea)
Preying in Hell karya SWRKS (OpenSea)

Ide tersebut dikembangkan hingga akhirnya SWRKS menggelar pameran tunggal enam tahun kemudian. Penggalian dan pendalaman terkait karakter tersebut akhirnya ia wujudkan tahun lalu melalui proyek rilisan gambar profil (PFP) yang bernama Mutant Wolf Pack (MWP).

Mutant Wolf Pack

Proyek ini merilis 3000 NFT dengan visual karakter manusia serigala yang terinspirasi dari komik horor 1980-an dan kultur musik punk rock.

“Karakter ini sedikit banyak terpengaruh dari apa yang saya alami pada sekitar tahun 2008 dari skena musik metal dan rock,” kenang Setia.

Kuota NFT yang dirilis Mutant Wolf Pack ludes terkoleksi tidak lama. Daya tarik utamanya, tentu saja visual yang dihasilkan SWRKS. Meski menggunakan tema yang barangkali tidak “diimani” sedalam SWRKS dalam mendalami karakternya, sukses MWP membuktikan resonansi antara karya dan apresiatornya.

“Mungkin ada persamaan mengenai apa yang saya suka dengan audience-nya,” kata desainer lulusan ISBI Bandung ini. “Selain dari karakter, bisa juga masuk dari warna, atribut, dan emosi yang ada di dalamnya.”

SWRKS juga menyebut kontribusi mitra kolaborasinya dalam mengembangkan MWP sebagai kunci suksesnya. Dalam proyek tersebut, SWRKS berkolaborasi dengan ruang kreatif Insanifty yang menghasilkan nilai transaksi hingga 41 ETH dari 1000 lebih kolektor.

Benang Merah Karya

Selain melalui proyek tersebut, SWRKS juga membuka karya-karya personal di luar MWP. Masih memuat pengaruh dan pengembangan karakter yang sama, dari serigala, komik horor, dan musik rock.

“Subyek ini menarik minat saya karena kedekatannya dengan kehidupan manusia itu sendiri,” jelasnya. “Sistem sosial, strategi, keluarga, hingga ungkapan moral ‘homo homini lupus’ menjadikan serigala bisa menjadi refleksi kemanusiaan.”

Sosok karakter serigala selalu hadir dalam portofolio karya SWRKS di skena NFT sejauh ini. Elemen visual di sekitarnya dengan ragam bentuk dan variasi yang kemudian membedakan karyanya dari proyek MWP.

Pada koleksinya yang tersebar di OpenSea, Foundation, dan OBJKT, karakter serigalanya tidak lagi hadir sendirian. Ada cue visual lainnya yang mengindikasikan trivial ekstrinsik dari karya SWRKS.

“Benang merahnya adalah tema surealis dengan karakter monster atau horor dalam gaya pop dengan warna-warni yang vibrant,” jelas Setia.

***

System Doesn't Work karya SWRKS (Foundation)
System Doesn’t Work karya SWRKS (Foundation)

Nama
Setia Adhi Kurniawan

Tempat, Tanggal Lahir
Bandung, 17 November 1990

Profesi
Ilustrator dan Desainer Grafis

Tautan Portfolio
OpenSea, Foundation, Mutant Wolf Pack