Bulan depan ada pentas seni di Hutan Nusantara. Setiap siswa diminta tampil di panggung. Bisa bernyanyi, membaca puisi, bermain musik, bercerita, atau lainnya.

Para siswa di hutan berlatih dengan dibimbing Bu Ruru, rusa hutan yang baik hati. Latihan dilakukan setiap pulang sekolah. Hanya Elvo, si anak gajah yang tidak mau latihan.

“Ayo Elvo, latihan dulu!” bujuk Bu Ruru. Elvo menggelengkan kepalanya.

Di rumah, Elvo bercerita kejadian di sekolah. Bundanya sedih mendengar cerita Elvo. Elvo memang gajah berbadan besar, sayangnya dia penakut. Setiap berdiri di hadapan orang banyak, maka dia menjadi gugup.

“Elvo, setiap anak itu pemberani. Yang membuatnya menjadi takut adalah karena dia tidak mau berusaha. Maka kamu harus berlatih. agar kamu bisa. Setiap mau melakukan sesuatu, berdoa. Lalu katakan pada dirimu sendiri, Aku Bisa!” saran Bundanya.

“Kalau aku melakukan kesalahan ketika tampil, bagaimana Bunda?” tanya Elvo.

“Makanya, kamu harus latihan dengan serius. Sebelum tampil juga jangan lupa berdoa. Dan katakan pada dirimu. Aku Bisa! Kalau nanti ada yang terlupa, atau keliru, yaa tidak apa-apa. Yang penting Elvo sudah berusaha,” ucap Bunda.

“Benarkah Bunda?” tanya Elvo.

“Iya. Mulai sekarang kamu latihan di rumah sama Bunda, ya. Bunda yakin kamu pasti bisa tampil di pentas seni. Kamu adalah gajah yang pemberani!” ucap Bunda.

“Iya!” jawab Elvo.

Semenjak saat itu Elvo berlatih di rumah dengan Bunda. Awalnya dia masih takut dan terbata-terbata. Bahkan ketika salah mengucapkan sesuatu, dia menangis. Namun Bunda dengan sabar membimbing Elvo.

Tibalah hari pentas seni diadakan di sekolah. Teman-teman Elvo membawakan tampilan di atas panggung. Ketika waktunya Elvo tampil di atas panggung, ia merasa gugup. Ia kemudian berdoa dan mengucapkan kalimat “Aku Bisa!” berulang-ulang. Lalu ia melangkah dengan mantap ke atas panggung.

“Nama saya Elvo, saya akan menampilkan pantun nasihat dan pantun jenaka,” ucap Elvo mengawali tampilannya.

“Pergi bermain bersama tupai. Bermain di sebuah tanah yang datar Kalau mau menjadi anak pandai. Maka harus rajin belajar…”

“Di pohon ada kepompong. Kepompong jatuh di atas manggis. Biar saja gigiku ompong. Yang penting wajahku kelihatan manis…”

Bu Ruru dan teman-teman bertepuk tangan melihat penampilan Elvo. Elvo berhasil membawakan tampilan dengan baik di pentas seni sekolah. Elvo merasa bahagia, ia ternyata bisa tampil di hadapan guru dan teman-teman.

Elvo pun menyadari. Setiap insan adalah pemberani. Jadi, jangan pernah merasa takut, dan percayalah pada kemampuan diri sendiri. Seperti Elvo yang penakut berubah menjadi pemberani, karena dia mau berusaha mengalahkannya ketakutannya.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Dita Wijayanti
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita