Suatu hari, Fitri mengeluh bosan terlalu lama tinggal di rumah. Mengetahui hal itu, Uda Rizal pun memiliki ide.
“Fitri, ikut Uda, yuk!”
“Ke mana, Uda?” Fitri penasaran.
“Ayolah! Ikut saja.”
Fitri pun mengekor kakaknya ke halaman belakang rumah. Ia merasa penasaran.
“Ini untuk apa, Uda?” Fitri menunjuk benda-benda yang Uda Rizal kumpulkan.
“Uda mau memelihara ikan kalang dan sayur kangkung. Nanti Fitri bantu merawatnya, ya!”
Ikan kalang yang disebut Uda Rizal di beberapa daerah di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ikan lele. Tubuhnya berbentuk pipih memanjang dan berkulit licin. Di mulutnya terdapat kumis panjang. Di tempat tinggal Fitri di Sumatera Barat, ikan tersebut dikenal dengan nama ikan kalang.
“Wah, asyik… Kalau ikan kalangnya sudah besar, boleh digoreng, Uda?”
“Boleh, dong. Sekalian kamu memasak tumis kangkungnya buat Uda, ya?” Uda Rizal menggoda adiknya.
“Ih, Fitri kan belum pandai memasak, Uda,” tanggap Fitri, yang lalu tertawa bersama kakaknya itu.
Fitri lalu memperhatikan Uda Rizal yang sedang merakit media untuk membudidayakan ikan kalang dan kangkung. Rupanya ada sebuah ember besar berisi 60 liter air telah disiapkan kakaknya. Uda Rizal kemudian melubangi 12 gelas plastik bekas menggunakan solder.
Fitri membantu memasukkan batang kangkung yang telah dipotong ke dalam gelas. Kemudian ia menaruh arang batok kelapa ke dalam gelas sesuai arahan Uda Rizal. Gelas berisi batang kangkung itu siap dipasang di bibir ember menggunakan kawat dan tang. Setelah selesai, bibit-bibit ikan kalang pun dimasukkan.
Setiap hari Fitri membantu Uda merawat bibit ikan kalang dan batang kangkung. Ember tersebut harus diletakkan di tempat terbuka, agar mendapat sinar matahari maksimal. Supaya ikan dan kangkung dapat berkembang dengan baik.
“Uda, ikannya berebut makanan,” ujar Fitri girang melihat ikan-ikan kalang di ember berebut makanan yang disebarnya.
“Beri makan ikan secukupnya saja, Fitri. Kalau ikannya sudah berhenti berebut makanan, hentikan,” kata Uda Rizal. Fitri pun mengangguk.
Fitri mengamati pertumbuhan ikan-ikan kalang dan batang kangkung setiap hari. Ia pun tidak sabar ingin menikmati lezatnya ikan kalang goreng kesukaannya. Terbayang olehnya daging ikan kalang yang gurih, juga tumis kangkung untuk menemani makan siangnya.
“Hmm… yummy.” Fitri tidak dapat menahan air liurnya.
Serunya kegiatan Fitri. Meskipun hanya berdiam di rumah, ia tetap semangat melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Penulis: Nikotiana HJ
Pendongeng: Paman Gery (IG: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita