Perkembangan teknologi yang semakin canggih diciptakan untuk semakin memudahkan berbagai aktivitas manusia. Misalnya saja dengan kehadiran internet. Teknologi informasi yang berbasis jaringan ini dikembangkan sejak 1960-an. Melalui jaringan internet, komunikasi manusia yang berjarak ribuan kilometer pun dapat berlangsung secara realtime. Dari hal ini pula, mulailah kita mengenal istilah browsing, chatting, e-mail, sampai dengan video surveillance.

Dari sekadar berkirim dan bertukar informasi, dewasa ini mulai ramai diperbincangkan mengenai Internet of Things (IoT). Melalui konsep ini, berbagai jenis produk dirancang untuk dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain sehingga memiliki nilai dan manfaat yang lebih tinggi lagi bagi manusia.

Klasikamus
LTE
LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Dengan all-IP dapat lebih menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antarmuka LTE, jaringan radio, dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroperasi layaknya fixed-line network.

Perkembangan internet yang dirasakan semakin bermanfaat akhirnya membuat hampir seluruh orang di dunia ini membutuhkannya. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, pada 2014, populasi netter (pengguna internet) Tanah Air mencapai 83,7 juta orang dari 237 juta penduduk Indonesia. Bahkan, pada 2017, e-Marketer memperkirakan, jumlah netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang dengan jumlah penduduk yang diperkirakan juga akan meningkat.

Minat dan kebutuhan yang semakin tinggi terhadap internet mendorong kehadiran berbagai macam device. Peranti ini juga membuat internet semakin mudah diakses dan dinikmati oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat. Dari waktu ke waktu, peranti yang antara lain smartphone dan komputer tablet tersebut kian menuntut dukungan jaringan internet yang cepat.

Saat ini, jaringan internet telah berada pada teknologi 4G. Teknologi 4G adalah generasi keempat jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile. Jaringan ini dimaksudkan sebagai solusi jaringan komunikasi yang komprehensif dan aman dengan kecepatan data yang jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya, yaitu 1G, 2G, dan 3G.

Jaringan internet makin cepat

Karena kecepatan kini semakin dibutuhkan dan aktivitas mobile sering berlangsung, 4G pun muncul dengan teknologi Long Term Evolution (LTE). LTE merupakan standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA.

Jaringan antarmukanya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu mengunduh data sampai dengan tingkat 300 Mbps dan mengunggah data hingga 75 Mbps. Layanan LTE pertama kali di dunia diadopsi oleh operator seluler TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. Di Indonesia, Bolt menjadi operator 4G LTE yang pertama kali hadir.

Bolt merupakan layanan mobile broadband 4G LTE pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh PT Internux pada 14 November 2013 di Jakarta. Bolt menawarkan kecepatan akses internet hingga 72 Mbps. Perlu diketahui bahwa Bolt hanya melayani akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS.

Hanya dalam rentang waktu satu tahun peluncurannya, nyatanya Bolt mampu menarik banyak minat masyarakat Indonesia untuk beralih ke layanan internet ini. Kini, pelanggan Bolt telah mencapai 1,2 juta orang. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat keunggulan yang dimilikinya.

“Kami berupaya menghadirkan solusi terhadap permintaan masyarakat Indonesia akan internet cepat. Pertama, kami tak tanggung-tanggung menginvestasikan fiber optic dari Jakarta ke Singapura untuk memastikan bahwa kami mendapatkan bandwith internasional yang besar. Kedua, kami memilih broadbrand wireless untuk semakin mendekatkan diri dengan para pengguna internet. Ketiga, kami mengikuti lelang lisensi broadbrand wireless agar semakin menjangkau banyak daerah dalam menghadirkan jaringan 4G LTE,” terang Chief Executive Officer Bolt Dicky Moechtar.

Chief Commercial Officer Bolt Larry Ridwan mengatakan bahwa di Jabodetabek, Bolt telah memiliki 1.500 BTS untuk memperkuat layanan internet Bolt. Akan terjadi penambahan menjadi 3.500 menara BTS pada 2015. Setelah di Jabodetabek, Bolt kini juga telah hadir di Medan.

Medan menjadi kota pertama di Sumatera yang merasakan akses internet Bolt. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan merupakan pasar yang berpotensi untuk layanan mobile broadband. Berdasarkan data dari Nielsen, Kota Medan memiliki 719.0001 pengguna internet pada 2014.

“Untuk tahap awal, kami memprediksi ada potensi 1,5 juta pelanggan di Kota Medan dan sekitarnya. Bahkan belum lama launching di Medan, Bolt di kota ini telah memiliki 300.000 pelanggan baru,” ungkap Larry saat peresmian Bolt di ballroom Hotel Arya Duta Medan, Rabu (11/3).

Bolt sepertinya masih akan terus berinovasi dalam menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi melalui beragam pilihan perangkat 4G yang canggih, tetapi tetap mempertahankan konsep value for money.

“Dengan teknologi 4G LTE, kami ingin mendampingi para pengguna internet untuk dapat menikmati akses internet yang lebih baik di mana memungkinkan penggunanya untuk melakukan video call dan video streaming tanpa gangguan dan buffering, mengunduh data berukuran besar dalam waktu singkat, serta menelusuri website dengan mudah dan lebih cepat di mana pun dan kapan pun,” papar Dicky. [ACH]

noted: akses internet makin cepat dan mudah dengan 4g lte