Suri dan Rili adalah monyet kecil yang bersahabat. Mereka tinggal di sebuah hutan di Pulau Jawa. Suatu pagi, Rili mengajak Suri untuk mencari buah-buahan.

“Suri, ayo, kita cari buah-buahan! Aku lihat buah jambu di pohon dekat kolam itu sudah ranum,” ajak Rili kepada Suri.

“Ayo,” jawab Suri.

Dengan riang, Suri dan Rili bergelantungan menuju pohon jambu.

Tak berapa lama, sampailah Suri dan Rili di pohon jambu. Mereka sangat senang karena buah jambunya sudah banyak yang matang.

Saat mereka sedang menikmati buah jambu di atas pohon, datanglah Upi, seekor bajing.

“Hei, Suri, Rili,” sapa Upi.

“Eh, Upi. Ayo, kita makan jambu bersama!” ajak Suri.

“Beraninya kamu makan jambu di situ!” kata Upi.

“Memangnya, kenapa?” tanya Rili penasaran.

“Pohon jambu ini adalah milik Pak Harimau. Pak Harimau senang sekali makan buah jambu ini. Kemarin dua ekor tupai diterkam oleh Pak Harimau gara-gara makan jambu di pohon ini,” ujar Upi menakut-nakuti.

“Benarkah?” tanya Suri dan Rili ketakutan.

“Pergilah segera dari sini! Kalau tidak, Pak Harimau akan menerkam kalian.”

Mendengar perkataan temannya itu, Suri dan Rili segera pergi meninggalkan pohon jambu. Mereka tidak mau diterkam oleh Pak Harimau.

Upi tertawa terbahak-bahak melihat temannya lari ketakutan. “Ha-ha-ha…. Mereka tidak tahu kalau aku bohong. Mana ada seekor harimau suka makan jambu.”

Setelah Suri dan Rili pergi, Upi segera memetik buah jambu dan memakannya sendiri dengan rakus di atas pohon. Namun, saat Upi akan memetik buah jambu di ujung ranting, kakinya terpeleset dan jatuh.

“Aduh!” teriak Upi.

Upi mencoba untuk berjalan, tetapi kakinya sakit untuk digerakkan.

“Aku menyesal telah berkata bohong kepada Suri dan Rili. Mungkin ini hukuman untukku,” kata Upi penuh dengan sesal.

Keesokan harinya, saat Suri dan Rili sedang bergelantungan mencari makanan, mereka melihat Upi sedang berjalan dengan kaki terseok.

“Hei, Upi. Kenapa kakimu?” tanya Suri.

Mendengar sapaan temannya, Upi merasa malu telah berbohong kepada mereka karena telah serakah.

“Suri, Rili. Maafkan aku. Kemarin aku berbohong kepada kalian. Sebenarnya tidak ada Pak Harimau yang akan menerkam kalian. Aku hanya ingin menakut-nakuti kalian agar aku bisa makan buah jambu itu sendiri,” kata Upi pelan.

Suri dan Rili terkejut mendengar perkataan Upi. Namun, mereka mau memaafkan Upi karena Upi telah jujur mengakui kesalahannya dan telah serakah.

“Tidak apa-apa, Upi. Ayo, kita mencari makan bersama,” ajak Suri dan Rili.

Suri dan Rili mengambil buah-buahan dan berbagi kepada Upi. Mereka pun makan bersama-sama dengan riang. *

 

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Fajar Irawati
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita