Rumah merupakan kebutuhan pokok. Sayangnya, beli rumah bukanlah perkara mudah. Kekhawatiran yang kerap muncul setelah membeli rumah adalah pengelolaan uang menjadi berantakan. Beberapa orang bahkan takut jatuh miskin karena uangnya habis untuk membayar uang muka atau membayar cicilan per bulan. Berikut ini beberapa cara pengelolaan keuangan saat beli rumah mengutip dari Kontan.co.id.

Pembayaran uang muka kerap menjadi momok yang mengerikan karena harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, Anda bisa mencari pengembang yang memberikan kemudahan untuk mencicil pembayaran uang muka. Namun, tetap cari besaran cicilannya yang sanggup Anda penuhi. Jika hal itu masih belum bisa dipenuhi, Anda bisa mencari rumah subsidi yang cicilan per bulannya ringan dengan sistem bunga flat.

Setelah pembayaran uang muka, argo cicilan rumah Anda mulai berjalan. Oleh karena itu, ajukan kredit pemilikan rumah (KPR) yang punya masa tenor panjang, misalnya hingga 25 tahun. Semakin panjang tenor KPR, maka tanggungan rumah akan semakin ringan. Carilah bank yang bisa menawarkan program cicilan dengan bunga flat yang lama. Misalnya tiga tahun flat. Syukur kalau ada yang bisa menawarkan bunga flat selama 25 tahun. Namun, sekarang sepertinya sulit mencari bank yang bisa memberikan hal tersebut.

Saat KPR sudah disetujui, cobalah untuk membeli barang-barang kebutuhan dengan perincian yang saksama. Belilah barang secara berkala, jangan langsung membeli barang kebutuhan rumah sekaligus. Hal ini agar arus kas keuangan tidak berantakan karena Anda juga harus mengantisipasi hal yang tidak diduga di kemudian hari, misalnya jatuh sakit dan harus dirawat atau kendaraan rusak. Ada baiknya Anda membuat skala prioritas apa yang harus dibeli di rumah.

Dalam membeli isi rumah, sebaiknya jangan terlalu bernafsu membeli barang yang baru. Sekarang ini, banyak juga barang yang bekas, tetapi masih bagus. Harganya sudah pasti miring dan tidak semahal barang baru. Seringlah membuka dan mencari informasi barang di beberapa aplikasi e-dagang.

Selain itu, Anda harus mengatur anggaran bulanan untuk listrik, biaya makanan, dan transportasi. Jika ada cicilan yang lain, sebaiknya juga harus dimasukkan ke dalam perhitungan. Yang paling penting, jangan sampai tagihan Anda telat dibayar agar tidak didenda. Hal ini karena denda bisa menambah pengeluaran dan merusak arus kas keuangan Anda. [*/VTO]

Foto Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 14 September 2016