Nita (25) mengeluhkan banyaknya sampah ketika mendaki sejumlah gunung di Jawa. Sampah yang dimaksud bukan sampah organik, melainkan sampah anorganik yang kebanyakan berupa plastik bekas pembungkus makanan dan minuman. Selain kotor, sampah-sampah tersebut merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan.

Anjuran tidak membuang sampah di jalur pendakian banyak diserukan. Para pendaki diharapkan membawa kantong sampah sendiri dan membuang sampah pada tempat sampah yang dibawa. Namun, pelanggaran tetap saja terjadi.

Selain jalur pendakian, sampah yang berserakan di obyek wisata umum terjadi meskipun telah disediakan tempat sampah. Misalnya, di kawasan taman kota atau kebun binatang. Sampah berupa plastik dan bungkus tisu mudah dijumpai.

Padahal, banyak cara berwisata tanpa harus merusak lingkungan. Caranya pun sederhana. Siapa pun bisa melakukannya. Tidak hanya soal sampah, ada banyak cara lain yang dilakukan untuk menjaga obyek wisata terjaga kelestarian dan kebersihannya. Berikut ini beberapa cara yang ramah lingkungan yang bisa Anda lakukan ketika berwisata mengunjungi pantai, gunung, kebun binatang, taman kota, theme park, atau obyek wisata lainnya.

Pertama, gunakanlah alat transportasi publik. Hal ini sepertinya sederhana. Namun, dengan menggunakan alat transportasi umum, Anda bisa mengurangi emisi gas buang akibat pemakaian kendaraan pribadi. Alternatifnya, Anda bisa berwisata secara berkelompok atau dengan rombongan dengan menyewa alat transportasi umum.

Kedua, siapkan kantong sampah tersendiri. Meskipun tersedia sampah di sejumlah titik, Anda tetap perlu menyediakan kantong sampah sendiri. Kantong ini akan berguna ketika Anda tidak menemukan sampah ketika sedang berjalan-jalan. Hindari membuang sampah sembarang. Anda bisa menyimpan sampah Anda di kantong sendiri. Barulah Anda bisa membuangnya nanti ketika menemukan tempat sampah.

Ketiga, bawalah botol minum sendiri. Botol plastik yang berserakan juga bisa memicu pencemaran lingkungan. Siasatnya, Anda bisa membawa tempat minum sehingga bisa diisi ulang tanpa harus membeli botol minum baru.

Keempat, usahakan meminimalkan sampah ketika berlibur. Daripada terlalu banyak membeli jajanan yang berbungkus plastik, Anda bisa membawa kemasan makanan sendiri. Saat membeli makanan, Anda bisa meletakkannya pada wadah makanan yang dibawa.

Kelima, hindari merusak pohon, tanaman, atau benda-benda lain di sekitar obyek wisata. Hindari membuat coretan-coretan pada benda-benda di obyek wisata, terkecuali bila di obyek wisata tersebut terdapat tempat khusus yang sengaja disiapkan untuk menorehkan pesan tertentu.

Keenam, ketika berwisata menyelam, sebaiknya Anda tidak merusak terumbu karang atau mencemari perairan yang menjadi lokasi penyelaman. Sebaliknya, kumpulkan sampah-sampah yang bertebaran di sekitar lokasi penyelaman. Anda bisa menjaga lingkungan dengan membersihkan area wisata.

Ketujuh, belilah oleh-oleh yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan atau tidak menimbulkan sampah atau pencemaran lingkungan lainnya.

Kedelapan, hindari membeli atau membawa barang-barang yang habis sekali pakai. Sebaiknya, gunakan dan belilah barang-barang yang bisa digunakan hingga berulang. Cara ini akan mengurangi sampah. Anda pun bisa menghemat pengeluaran untuk liburan.

Kesembilan, aktiflah dalam kegiatan wisata yang edukatif dan mendukung pelestarian lingkungan. Misalnya, pelepasan tukik atau anak penyu ke samudra dan penanaman bibit pohon bakau di sekitar pantai. [MIL]

Foto iklan Kompas/Tommy B. Utomo

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 Juli 2014