Seperti diketahui, diabetes merupakan salah satu penyakit mematikan setelah stroke dan jantung. Berdasarkan International Diabetes Federation (IDF), angka ini diperkirakan menjadi 28,6 juta pada 2045 jika tidak diantisipasi.
Merujuk pada definisi dari American Diabetes Association, Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan gula darah karena gangguan hormon insulin. Adapun, hormon insulin berfungsi menjaga homeostasis tubuh dengan cara menurunkan kadar gula dalam darah.
Yang patut disadari, diabetes tidak bisa bisa disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi.
Penanganan diabetes memerlukan pendekatan multifaset, yang seringkali melibatkan perubahan gaya hidup, diet, olahraga, serta penggunaan obat-obatan.
Baca juga:Â Penderita Diabetes Perlu Memperhatikan Hal Berikut
Obat herbal diabetes
Namun, tahukah kamu kalau selain pengobatan konvensional, ada cara herbal yang bisa membantu mengelola kadar gula darah dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes.
Berikut adalah beberapa bahan herbal yang dipercaya dapat membantu mengelola kadar gula darah.
1. Fenugreek (Kuma-kuma)
Fenugreek adalah tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun dan biji fenugreek mengandung serat dan saponin yang dapat membantu mengatur kadar gula darah.
Dari penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa fenugreek dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Kamu dapat mengonsumsi fenugreek dalam bentuk suplemen atau menambahkannya ke dalam masakan.
2. Kayu Manis
Kayu manis adalah rempah yang banyak digunakan dalam masakan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Senyawa dalam kayu manis, seperti cinnamaldehyde, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kayu manis dapat memperbaiki kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Cobalah menambahkan kayu manis ke dalam teh, smoothie, atau makanan sehari-hari.
3. Daun Salam
Daun salam, yang sering digunakan dalam masakan untuk memberikan rasa, juga memiliki potensi sebagai pengobatan herbal untuk diabetes.
Daun salam mengandung antioksidan dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Kamu bisa merebus daun salam dan meminum air rebusannya atau menambahkannya ke dalam berbagai hidangan.
4. Kunyit
Kunyit, dengan senyawa aktifnya kurkumin, telah lama dikenal karena sifat antiinflamasi dan antioksidannya.
Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengatur kadar gula darah. Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk bubuk sebagai bumbu masakan, atau dalam bentuk kapsul sebagai suplemen.
5. Ginseng
Ginseng, terutama jenis ginseng Korea (Panax ginseng), telah diteliti karena kemampuannya untuk meningkatkan kontrol gula darah.
Senyawa aktif dalam ginseng dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah. Ginseng bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, kapsul, atau ekstrak.
6. Aloe Vera
Aloe vera dikenal karena manfaatnya bagi kulit, tetapi juga memiliki potensi untuk membantu mengelola diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi aloe vera dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Kamu dapat mengonsumsi aloe vera dalam bentuk jus atau suplemen, tetapi pastikan produk tersebut aman dan bebas dari bahan tambahan yang tidak diinginkan.
7. Gymnema sylvestre
Gymnema sylvestre adalah tanaman obat yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional India.
Senyawa aktif dalam gymnema sylvestre dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi rasa manis pada makanan, yang dapat membantu mengurangi nafsu makan terhadap makanan manis.
Gymnema sylvestre dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau teh.
Baca juga:Â Cegah Diabetes pada Anak dengan Gaya Hidup Sehat
Konsultasi dengan profesional kesehatan
Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan konvensional dan ingin memadukan dengan obat herbal, kamu disaranakan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai terapi herbal.
Sebab, meskipun pengobatan herbal dapat memberikan manfaat, beberapa bahan herbal tersebut bisa memiliki efek samping yang tidak baik untuk tubuh.
Untuk itu, jika ingin mengombinasi pengobatan herbal dengan perawatan medis konvensional harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Pengobatan herbal menawarkan pendekatan alami untuk mengelola diabetes, tetapi bukan pengganti perawatan medis konvensional.
Menggabungkan pengobatan herbal dengan perubahan gaya hidup sehat, diet seimbang, dan manajemen stres dapat memberikan manfaat tambahan dalam mengontrol kadar gula darah.
Untuk itu, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan memastikan pendekatan yang aman dan efektif untuk kondisi kamu.