Dengan memasukkan wisata rohani pada daftar jalan-jalan, kian menarik dan lengkap pula agenda liburan kita. Ada banyak tempat wisata rohani di Tanah Air yang menunggu kita untuk mampir ke sana. Namun, kita perlu memerhatikan hal berikut ini.

Pertama, tempat wisata rohani biasanya digunakan untuk beribadah, oleh sebab itu gunakan pakaian yang pantas dan sopan. Selain itu, ada kalanya terdapat tempat-tempat yang tak boleh diinjak dengan kaki bersepatu atau bersandal, untuk itu gunakan plastik untuk menyimpan sepatu atau sandal.

Kedua, beberapa tempat wisata rohani tak mengizinkan masuk untuk perempuan yang sedang datang bulan. Untuk itu, jangan memaksakan diri untuk masuk bila sedang haid. Mengamati atau berfoto dari luar saja sudah cukup.

Ketiga, mengingat tempat wisata rohani diyakini sebagai lokasi yang sakral maka jangan berisik dan taati semua peraturan untuk wisatawan. Termasuk, jangan makan dan minum di dalam kompleks wisata rohani meski tak ada aturan tertulis.

Keempat, ada beberapa tempat wisata rohani yang memiliki mata air yang dianggap suci. Bila ingin mengambil airnya, secukupnya saja dan tidak perlu berlama-lama di sekitar mata air agar tidak menimbulkan antrean. Yang tak kalah penting, jangan meludah sembarangan demi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Kelima, jangan cuma berfoto tetapi pahami pula seluk-beluk tempat wisata itu. Semisal, bagaimana sejarahnya, siapa tokoh yang memiliki hubungan historis dengan tempat itu, atau mengapa tempat itu dianggap penting. Dengan demikian pengetahuan kita bertambah.

Keenam, ada kalanya tempat wisata religi menyediakan kotak sumbangan sukarela. Jika ada rezeki, tak ada salahnya kita memberikan sumbangan. Sumbangan kita sedikit banyak memengaruhi kelestarian tempat tersebut. Sumbangan bisa juga diberikan dengan membeli cenderamata yang ditawarkan pengelola tempat wisata.

Ketujuh, bila bepergian dengan rombongan, sewalah kendaraan yang kondisinya prima. Pastikan semua penumpang dapat duduk dengan nyaman. Ini demi keselamatan dan kegembiraan kita bersama kolega. [TYS]

Foto dokumen Shutterstock.com