Secara teknis, ada sejumlah komponen sepeda motor yang harus diperhatikan kondisinya agar mendukung efisiensi bahan bakar. Berikut ini komponen-komponen tersebut, seperti dilansir dari Kompas.com.

Pertama, ban. Sebaiknya jangan membiarkan alur ban tipis sebab itu akan mengurangi daya pengereman yang berpengaruh pada kinerja mesin. Tekanan angin dalam ban juga harus sesuai ukuran agar tak memperberat kerja mesin.

Kedua, kampas kopling jangan dibiarkan tipis. Kampas yang tipis akan mudah selip yang menyebabkan pemindahan tenaga tidak optimal. Pada skutik, kampas biasanya kotor atau bergemuk sehingga putarannya lebih banyak. Ini menimbulkan panas berlebih dan memperberat kerja mesin.

Sedangkan pada sepeda motor manual, perhatikan setelannya. Disarankan agar setelannya tak terlalu sensitif sehingga kampas kopling tak mudah terpelintir. Kampas yang terpelintir membuat sepeda motor manual tak bertenaga meski putaran mesinnya sudah tinggi.

Ketiga, setiap mencapai 4 ribu kilometer, gantilah busi. Jarak tersebut biasanya sudah disarankan pada kemasan busi. Busi yang pengapiannya menurun membuat pembakaran menjadi tak maksimal, akibatnya membutuhkan lebih banyak bensin untuk dibakar.

Keempat, jangan biarkan filter udara kotor atau tersumbat. Jika pasokan udara kurang, pembakaran di ruang mesin juga tak sempurna.

Kelima, perhatikan kondisi rem, terutama jenis rem cakram. Jaga agar jarak bantalan dengan piringan sesuai standar. Jika terlalu mepet dapat membuat perputaran roda seret. Ini memperlambat laju kendaraan.

Keenam, bersihkan karburator pada sepeda motor non-injeksi. Saluran-saluran kecil di dalamnya jangan sampai tersumbat. Setelan karburator juga harus tepat agar pembakaran di ruang mesin maksimal.

Ketujuh, gunakan pelumas yang disarankan pada buku manual sepeda motor. Oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin, membantu memaksimalkan kerja komponen yang dilumasi. [*]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 30 Desember 2016