Paskah dirayakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia sebagai momen penting kebangkitan Yesus. Cara merayakannya pun bisa sangat beragam, tergantung pada budaya dan sejarah setempat. Dari yang khidmat sampai yang penuh warna, inilah lima tradisi Paskah unik dari berbagai negara.
Spanyol dan Indonesia: Semana Santa
Di kota Seville, Spanyol, Paskah dirayakan dengan tradisi Semana Santa atau Pekan Suci. Selama satu minggu penuh menjelang Minggu Paskah, ribuan orang berpawai membawa patung-patung suci, lentera, dan mengenakan jubah tradisional dengan penutup kepala.Â
Musik religius mengiringi prosesi ini, menciptakan suasana sakral dan megah. Bagi warga lokal, Semana Santa bukan sekadar tradisi, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap iman dan warisan sejarah.
Tak hanya di Spanyol, tradisi Semana Santa juga dikenal di Indonesia, tepatnya di kota kecil Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di kota ini, Semana Santa telah berlangsung selama lebih dari 500 tahun. Tradisi ini merupakan warisan Katolik Portugis yang dibawa ke Indonesia oleh para misionaris sejak abad ke-16.
Perayaan dimulai sejak Kamis Putih hingga Minggu Paskah, dengan puncaknya berupa prosesi Jumat Agung. Ribuan peziarah lokal hingga mancanegara datang ke Larantuka untuk mengikuti prosesi jalan salib, di mana umat berjalan kaki dalam keheningan dan doa, mengelilingi kota, serta membawa patung Yesus dan Bunda Maria. Tradisi ini menggabungkan unsur spiritualitas Katolik dengan budaya lokal.
Polandia: Smigus-DyngusÂ
Senin Paskah di Polandia dikenal dengan tradisi Smigus-Dyngus, saat orang-orang saling menyiram air. Tradisi ini biasanya melibatkan anak-anak muda yang menggunakan ember, pistol air, atau selang taman. Konon, air melambangkan kesucian, berkah, dan keberuntungan, terutama bagi perempuan yang disiram oleh pria sebagai tanda ketertarikan.
Italia: Scoppio del CarroÂ
Di kota Florence, Italia, ada tradisi Paskah meriah bernama Scoppio del Carro atau “ledakan kereta”. Sebuah kereta hias ditarik oleh sapi putih menuju Katedral Florence, lalu diledakkan dengan kembang api di tengah kota.
Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk panen dan kehidupan di tahun mendatang. Akar tradisinya sudah ada sejak abad ke-12, menjadikannya salah satu perayaan Paskah tertua di Eropa.
Bermuda: Festival Layang-Layang
Di Bermuda, Paskah dirayakan dengan cara yang tak kalah indah: festival layang-layang. Diadakan di pantai dan bukit terbuka, festival ini melibatkan warga yang menerbangkan layang-layang warna-warni berbentuk geometris.
Tradisi ini lahir dari upaya seorang guru Kristen yang ingin menggambarkan kebangkitan Yesus secara visual. Kini, layang-layang menjadi simbol spiritual sekaligus ekspresi seni yang dinantikan setiap tahun.
Ukraina: PysankaÂ
Di Ukraina, menghias telur Paskah adalah tradisi seni bernama Pysanka. Menggunakan teknik lilin dan pewarna alami, telur dihiasi motif-motif rumit yang penuh makna, dari harapan, perlindungan, hingga doa spiritual.Â
Setiap warna dan pola yang menghiasi telur-telur tersebut memiliki arti khusus. Tradisi ini begitu dijaga, hingga diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Adanya bermacam tradisi perayaan Paskah di berbagai belahan dunia membuktikan bahwa satu momen keagamaan bisa diwarnai dengan beragam budaya. Setiap tradisi membawa pesan yang sama: harapan, pembaruan, dan kebangkitan.
Baca juga:Â Mengenal Topi Paus Bernama Mitra: Sejarah dan Makna