Polusi cahaya adalah penggunaan cahaya yang berlebihan atau salah arah, terutama pada lampu luar ruang. Terlalu banyak polusi cahaya menimbulkan beberapa dampak. Ini menyamarkan cahaya bintang pada langit malam, mengganggu ekosistem dan kehidupan satwa liar, serta berdampak pada kesehatan. Selain itu, polusi cahaya memboroskan energi dan mengganggu penelitian astronomi.
Data dari US National Optical Astronomy Observatory menyebutkan, di AS, miliaran dollar dihabiskan setiap tahunnya untuk penggunaan lampu yang tidak perlu. Penggunaan cahaya berlebih ini juga melepaskan 38 juta ton karbon dioksida ke atmosfer setiap tahunnya.
Mengurangi penggunaan cahaya yang tidak perlu ini dapat menghemat uang dan energi. Dan, ini bisa dimulai dari kita. Coba cek, apakah ada penggunaan cahaya yang tidak perlu atau berlebihan di sekitar kita. Polusi cahaya bisa diklasifikasikan dalam setidaknya lima bentuk berikut.
1. Cahaya dengan intensitas terlalu tinggi (over-illumination)
Ini terjadi ketika intensitas cahaya yang digunakan melebihi yang dibutuhkan. Misalnya, cahaya untuk menerangi marka kota, bangunan bersejarah, dan sebagainya.
2. Cahaya salah arah
Ini terjadi ketika cahaya yang dimaksudkan untuk menerangi area yang spesifik bocor ke area lain yang tidak dikehendaki. Misalnya, lampu jalan yang ikut menyorot area depan rumah atau lampu taman tetangga yang ikut menerobos ke jendela kamar rumah lain.
3. Cahaya yang semrawut (light clutter)
Ini adalah kumpulan sumber cahaya yang terlalu terang dan membingungkan. Biasanya ditemukan di kota besar atau area permukiman. Dalam jumlah yang besar, ini juga berkontribusi pada kilau langit kota.
4. Sorotan cahaya
Ketika cahaya yang tidak terlindungi berpendar dari satu sumber ke arah langit atau jalan raya, sorotannya dapat mengurangi visibilitas.
5. Kilau langit kota
Barangkali kita menganggap langit kota yang terang sebagai sesuatu yang indah. Namun, cahaya-cahaya berlebihan, terutama di tempat yang padat penduduk ini, adalah bentuk polusi yang mengganggu kehidupan spesies lain. Ini juga yang membuat kita tidak bisa menikmati pemandangan Galaksi Bima Sakti dari kota sejak bertahun-tahun lampau.
Baca juga: