Busi merupakan bagian mesin mobil yang ukurannya kecil, tetapi efeknya sangat besar. Busi bisa diibaratkan sebagai jantungnya kendaraan bermotor. Jika terjadi kerusakan, hal ini akan menyebabkan mesin kendaraan bermotor tidak akan bisa menyala. Oleh sebab itu, kenali lebih dulu jenis busi pada kendaraan Anda.

Pertama, busi standar yang merupakan busi bawaan dari pabrik. Bahan ujung elektrode dari nikel dan diameter elektrode pusat rata-rata 2,5 milimeter. Jarak pemakaian busi standar bisa sampai 20 ribu kilometer. Dengan catatan, ketika kondisi pembakaran normal dan tak dipengaruhi oleh faktor lain seperti oli mesin dan konsumsi BBM yang berlebihan.

Kedua, busi platinum yang banyak disukai bikers penyuka touring lantaran kemampuannya. Ujung elektrode terbuat dari nikel dan elektrode pusat dari platinum sehingga pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter elektrode pusat 0,6 milimeter–0,8 milimeter, umur busi jenis ini bisa sampai 30 ribu kilometer.

Ketiga, busi iridium yang bisa dikatakan busi semikompetisi. Busi ini ramai diaplikasi tuner untuk mesin nonstandar. Ciri khasnya ujung elektrode terbuat dari nikel dan elektrode pusat dari iridium alloy warna platinum buram. Diameter elektrode pusat 0,6 milimeter–0,8 milimeter. Umur busi berkisar 50 ribu hingga 70 ribu kilometer. Jenis busi ini cocok untuk mesin sepeda motor besar di atas 150 cc.

Keempat, busi racing. Sesuai namanya, busi ini didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi. Busi ini dipersiapkan untuk mampu mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing tidak sama dengan busi iridium. Diameter elektrode pusat pun relatif kecil meruncing macam jarum. Umur busi relatif pendek antara 20 ribu kilometer hingga 30 ribu kilometer.

Kelima, busi resistor. Jenis busi ini sering mengecoh konsumen, logo “R” latin dengan font miring banyak yang mengira artinya racing. Sebenarnya “R” itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat elektronik digital, seperti speedometer. Oleh karena itu, busi cocok sebagai perlindungan perangkat elektronik digital sepeda motor. [*]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 April 2015