Kota Otaru di Hokkaido, Jepang, terkenal dengan keindahan sejarah dan pesona alamnya. Salah satu ikon wisata paling terkenal dari kota ini adalah Kanal Otaru yang menawarkan pemandangan memikat, khususnya pada malam hari ketika lampu-lampu gas yang berjejer di sepanjang kanal mulai menyala yang menciptakan suasana romantis.

1923

Kanal Otaru selesai dibangun pada 1923 sebagai bagian dari usaha pengembangan Pelabuhan Otaru, yang pada waktu itu menjadi pintu gerbang utama bagi perkembangan Hokkaido. Pembangunan kanal ini bertujuan mempermudah akses kapal-kapal besar yang membutuhkan cara lebih efisien dalam membongkar muatan.

Kanal ini merupakan bagian penting dari sejarah Otaru dan bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah, terdapat diorama dinding di salah satu sudut kanal yang menjelaskan sejarah Kota Otaru dan bagaimana kanal ini berperan dalam perkembangan ekonomi kota tersebut. Kanal ini merupakan simbol kejayaan masa lalu Otaru sebagai pusat perdagangan penting di Jepang.

1.140 meter

Kanal Otaru memiliki panjang 1.140 meter, membentang dengan indah sepanjang pelabuhan. Kanal ini memiliki lebar sekitar 20 meter di sepanjang garis pelabuhan prefektur dan 40 meter di bagian utara, yang sering disebut sebagai Kanal Utara.

Struktur ini masih mempertahankan bentuk aslinya sejak awal dibangun sehingga membuatnya menjadi peninggalan yang sangat berharga bagi kota ini. Lokasi wisata ini juga sangat mudah diakses oleh wisatawan, hanya perlu berjalan kaki selama sekitar 10 menit dari Stasiun Kereta Api Otaru sehingga menjadikannya destinasi wisata yang sangat strategis dan menarik untuk dijelajahi.

Kanal Otaru
Diorama dinding di salah satu sudut Kanal Otaru yang menjelaskan sejarah Kota Otaru. DOK CM KOMPAS/ASEP SUJANA

Reklamasi

Berbeda dengan kanal-kanal lainnya yang umumnya digali di daratan, Kanal Otaru dibangun dengan metode reklamasi tanah di lepas pantai. Hal ini menjadikan kanal ini memiliki kurva yang lembut dibandingkan kanal yang biasanya lurus.

Pembangunan kanal ini pada awalnya dilakukan untuk memperpanjang jarak yang bisa dilalui oleh kapal-kapal kecil saat mereka membongkar muatan. Reklamasi tanah ini memberi ciri khas unik pada Kanal Otaru. Walaupun fungsinya kini sudah tidak sama seperti dulu, kanal ini tetap menjadi simbol keindahan arsitektur dan keahlian teknik masa lalu.

Lampu gas

Salah satu ciri khas yang membuat Kanal Otaru semakin memesona adalah keberadaan 63 lampu gas yang berjejer di sepanjang jalan setapak kanal. Lampu-lampu ini dinyalakan setiap malam dan memancarkan cahaya lembut yang menciptakan suasana romantis.

Selain itu, deretan gudang batu tua yang berada di sepanjang kanal masih dibiarkan seperti aslinya, tetapi telah diubah menjadi restoran yang populer di kalangan wisatawan. Pada malam hari, ketika lampu-lampu gas ini menyala, Kanal Otaru menjadi destinasi favorit pasangan yang ingin merasakan suasana romantis sambil menikmati makan malam di restoran yang unik.

Kanal Otaru
Deretan bangunan tua menjadi pesona tersembunyi di sepanjang kanal yang memiliki panjang 1.140 meter. DOK CM KOMPAS/ASEP SUJANA

Wisata susur kanal

Salah satu atraksi utama di sini adalah wisata susur kanal menggunakan perahu. Wisata ini sangat digemari oleh pengunjung yang ingin menikmati keindahan kanal dan kota tua Otaru dari sudut pandang yang berbeda. Rute perahu dimulai dari Jembatan Chuobashi, kemudian menuju bagian utara kanal hingga pelabuhan Otaru, dan kembali lagi ke Jembatan Asakusabashi.

Setiap perjalanan perahu ini memakan waktu sekitar 40 menit. Tarif untuk wisata ini berkisar antara 1.800 hingga 2.000 yen untuk orang dewasa dan 500 yen untuk anak-anak. Wisata ini menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan Kanal Otaru, terutama saat matahari terbenam, ketika lampu-lampu gas mulai menyala dan menciptakan pemandangan yang memukau.

Baca juga: Catat! Ini 5 Strategi Dapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri