Harapannya tentu saja agar anak terbiasa menjalankan kewajibannya sebagai muslim pada kemudian hari. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk mengajarkan anak berpuasa?
Pada dasarnya, dalam beberapa aturan agama, anak-anak umumnya termasuk dalam golongan yang tidak diwajibkan untuk berpuasa. Terlebih lagi, beberapa pendapat mengatakan bahwa anak-anak dianggap memiliki risiko khusus terhadap masalah yang dapat timbul akibat puasa karena masih dalam tahapan tumbuh kembangnya.
Namun bila orangtua ingin mengajarkan anak berpuasa, sebaiknya tidak mengharapkan ia untuk berpuasa penuh sejak awal. Sebaiknya, ajarkan mereka secara bertahap sesuai dengan usianya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orangtua.
1. Berikan pemahaman tentang puasaÂ
Hal paling pertama yang dapat dilakukan orangtua adalah memberikan pemahaman tentang Rukun Islam, karena berpuasa merupakan salah satu bagian dari Rukun Islam.
Jelaskan pula kepada anak mengapa kita perlu berpuasa dari berbagai sisi, termasuk dari segi kesehatan. Gunakan bahasa yang sesuai dan mudah dipahami si Kecil. Dengan begitu, mereka lebih mudah untuk memahaminya.
2. Ajarkan pada usia tepat
Hal lainnya yang juga penting diperhatikan adalah mempertimbangkan kemampuan anak berpuasa, sudah mampukah mereka berpuasa?
Oleh karena itu para orangtua disarankan untuk mengajarkan anak puasa menjelang masa pubertas atau setidaknya saat si Kecil sudah berusia 6—7 tahun. Namun tentu saja perlu disesuaikan lagi dengan kemampuan anak.
Selain itu, ada baiknya orangtua juga menanamkan motivasi dan memberikan semangat pada anak. Alih-alih memberikan tekanan, orangtua bisa membimbing anak selama melaksanakan ibadah puasa.
Baca juga :Â Tetap Berolahraga Meski Sedang Berpuasa
3. Lakukan secara bertahap
Agar anak terbiasa berpuasa, ada baiknya dilakukan secara bertahap. Maklum saja, bagi si Kecil mungkin akan terasa sulit bila harus langsung berpuasa satu hari.
Sebagai tahap awal, mulai ajari anak untuk puasa selama setengah hari atau dari pagi hingga waktu makan siang. Setelahnya, orangtua dapat mencoba menambah waktu puasa secara perlahan hingga anak dirasa mampu untuk puasa sampai maghrib tiba.
4. Orangtua menjadi contoh Â
Pahami anak sebagai peniru ulung kedua orangtuanya. Sebagai pribadi yang unik, anak senantiasa meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Maklum saja, setiap anak tentu akan mengamati, menyimak, dan mencerna apa pun yang orangtua lakukan. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kamu dapat memberikan contoh kepada si Kecil agar ia bisa terbiasa untuk menjalani ibadah puasa.
Selain itu, kamu juga bisa menceritakan kepada anak tentang pengalaman selama berpuasa dan bagaimana cara kamu menjalankannya.
5. Dukung anak menjalankan puasaÂ
Cara lain yang efektif dilakukan dalam mengajarkan anak puasa yaitu dengan membiarkan anak mencobanya sendiri. Namun orangtua juga sebaiknya bersabar dan terus mendukungnya selama proses ini.
Saat mereka sudah mulai bisa berpuasa meski hanya setengah hari, sebaiknya hargai usaha anak agar ia lebih semangat lagi untuk terus belajar berpuasa. Apalagi menjalankan puasa tentu hal yang tidak mudah bagi anak.
Memuji di depan anggota keluarga lain atau memberikan barang yang diinginkan serta makanan yang disuka sebagai menu untuk mengakhiri puasa bisa menjadi bentuk penghargaan orangtua atas usaha anak berpuasa.
Singkat kata, dengan pendekatan dan dukungan yang tepat, orangtua pasti bisa membantu anak dalam menjalankan ibadah puasa serta nilai-nilai keagamaan yang ada di dalam ibadah puasa itu sendiri.