Apakah rumah Anda sering bocor? Jika ya, sebaiknya pastikan dulu penyebabnya. Atap bocor biasanya terjadi ketika hujan deras. Jika tahu penyebabnya, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Berikut ini beberapa penyebab umum atap bocor yang perlu Anda ketahui.

Pertama, kesalahan pemasangan. Hal ini biasanya terjadi ketika tukang kurang cermat ketika memasang atap. Beberapa lokasi yang rawan “masuk” air, yaitu bubungan, sambungan tepi, dan talang.

Sebagai gambaran, jika bagian bubungan dibuat terlalu tinggi, berisiko rawan retak. Hal ini bisa berakibat bocor saat terkena air hujan. Solusi masalah tersebut, Anda perlu memberi lapisan kedap air atau talang karet di bagian yang bocor.

Kedua, kesalahan konstruksi. Hal ini salah satunya disebabkan kemiringan atap yang tidak tepat. Jenis penutup atap genteng yang digunakan biasanya memiliki kemiringan antara 30 hingga 40 derajat. Jika kemiringannya kurang dari itu, dikhawatirkan terjadi kebocoran akibat curah air hujan. Selain itu, posisi genteng relatif rawan melorot yang bisa berakibat kebocoran.

Solusi dari masalah ini, yaitu menata ulang kemiringan atap atau bongkar total. Solusi lain yang bisa dilakukan, yaitu memberi lembaran pelapis antibocor di bagian bawah genteng. Walaupun air masuk lewat celah antargenteng, air masih akan ditahan lapisan plastik sebelum dialirkan menuju talang. Jangan lupa menggunakan genteng yang dilengkapi lubang paku untuk mengunci kedudukan genteng agar tak melorot.

Ketiga, rusak akibat cuaca. Atap merupakan bagian dari struktur bangunan rumah yang paling terkena paparan cuaca. Mulai dari panas matahari hingga air hujan. Sekuat apa pun material atap rumah Anda, lama-kelamaan akan rusak akibat cuaca.

Akibat yang timbul pada kerusakan ini biasanya berwujud retak pada sambungan tepi, retak rambut pada genteng tanah liat, seng yang keropos, dan pudarnya warna cat pelapis di genteng beton. Solusi untuk hal ini, yaitu dengan melakukan pemeliharaan berkala setiap tahun untuk memperpanjang usia pakai material atap. Misalnya, dengan mengecat genteng beton dan menambahkan lapisan waterproofing di dak beton.

Keempat, salah pilih kualitas material. Setiap material penutup atap memiliki karakter sendiri-sendiri. Misalnya, antara genteng tanah liat dengan genteng keramik, sebaiknya gunakan genteng keramik. Genteng ini lebih kuat menahan air hujan lantaran sifat kedap air dan desain interlocking yang dimilikinya. [*/INO]