April tanggal 23 dipercaya sebagai hari lahir William Shakespeare, sastrawan besar dari Inggris yang memberi pijakan kokoh bagi perkembangan dunia sastra dan seni teater. Tak hanya di Inggris, tetapi juga seluruh gedung pertunjukan legendaris dunia.

Karya-karya seninya pun menghidupkan panggung-panggung pertunjukan di berbagai penjuru dunia. Sebagian di antaranya masih kokoh berdiri meski sudah berusia lebih dari seabad, bahkan masih aktif menggelar berbagai pertunjukan.

BAM Harvey Theater

bam harvey theater
dok. www.bam.org

Menjadi salah satu tempat yang kerap menggelar pertunjukan teater dengan naskah Shakespeare, gedung ini dibuka pada 1904 dengan nama Majestic Theater. Pada 1942 gedung pertunjukan yang berlokasi di New York, Amerika, ini berubah menjadi tempat untuk memutar sinema.

Sempat menjadi gedung “bisu” pada era 1960-an hingga dua dekade selanjutnya karena tak lagi kedatangan pengunjung, Harvey Lichtenstein kemudian merestorasinya dan selesai pada 1987.

Harvey, yang juga menjadi President dan Executive Producer BAM, menggunakannya untuk menampilkan pertunjukan “The Mahabharata”, buatan sutradara Inggris Peter Brook. Dengan tetap menampilkan elemen arsitektur asli yang bergaya Greco-Roman, gedung ini kemudian berganti nama menjadi BAM Harvey Theater pada 1999.

Minack Theater

minack theater
Panggung Minack Theater di Cornwall, Inggris, yang spektakuler. Menyuguhkan pertunjukan berkualitas dengan pemandangan yang tak kalah dramatis.

Menonton pertunjukan di panggung terbuka selalu memberi sensasi tersendiri. Di Cornwall, Inggris, terdapat teater terbuka yang beroperasi sejak 1932. Lokasinya dramatis, dengan panggung yang terletak persis di bibir tebing dan bersisian langsung dengan Samudra Atlantik.

Kala musim panas tiba, ada berbagai program pertunjukan yang bisa dinikmati, baik drama, musik, opera, komedi, maupun story-telling.

Margravial Opera House

Margravial Opera HouseDibangun antara tahun 1745 hingga 1750, gedung opera ini didapuk sebagai gedung pertunjukan bergaya Barok yang paling indah di Eropa. Gedung ini pun masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO dan disebut-sebut sebagai satu-satunya gedung bergaya Barok yang mewakili langgam arsitektur pada masanya dengan baik.

Memiliki daya tampung 500 penonton, gedung ini tetap mempertahankan struktur bangunan dan material asli seperti kayu dan kanvas yang memberikan pengalaman akustik yang berkualitas. Gedung ini dibangun oleh arsitek Giuseppe Galli Bibiena dan menjadi geudng opera terbesar di Eropa hingga abad ke-19.

Shakespeare’s Globe Theater

Terletak di London, gedung teater ini aslinya didirikan pada 1599, tetapi hancur oleh karena kebakaran pada 1613. Pada 1997, replika gedung ini pun dibangun dengan menggunakan catatan bangunan aslinya, tak jauh dari lokasi gedung pertama. Meski begitu identik, gedung yang baru dilengkapi dengan 857 kursi dan fitur modern. [*/ADT]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 9 April 2018