Mobile World Congress 2017 membaca sebuah tren besar yang akan berkembang di tahun ini. Tren tersebut yaitu ponsel pintar akan memiliki kamera lensa ganda (dual kamera). Lalu, apa saja keunggulan kamera ganda pada ponsel?

Teknologi dual camera pada smartphone menggunakan dua frame dari dua lensa yang berbeda untuk kemudian digabungkan menjadi satu foto atau video. Teknologi membuat gambar yang dihasilkan menjadi lebih hidup. Namun, bukan berarti, misalnya, dua buah lensa beresolusi 8 MP kemudian hasilnya setara dengan 16 MP.

Teknologi kamera lensa ganda ini memiliki banyak keunggulan. Pertama, sensor menjadi lebih besar. Dengan dua sensor pada setiap lensa membuat simulasi efek dari sensor itu menjadi lebih besar. Hasilnya, tentu gambar menjadi lebih kaya akan warna dan detailnya pun lebih nyata. Dua sensor ini juga membantu menghasilkan gambar yang lebih baik dalam kondisi redup cahaya dan meningkatkan kecepatan dan akurasi.

Kedua, dua sensor ini menambah kedalaman ruang tajam atau biasa disebut depth of field (DoP). Gambar yang dihasilkan akan lebih tajam. Tidak hanya itu, hasil foto Anda pun bisa terlihat seperti menggunakan kamera yang sebenarnya. Bagi yang menyukai fotografi, teknologi ini bisa membuat bokeh yang lebih baik daripada sensor tunggal.

Ketiga, teknologi ini juga meningkatkan kualitas pembesaran (zoom) optikal. Langkah ini sudah digunakan oleh Apple iPhone 7 Plus dan Asus Zenfone 3 Zoom. Namun, berbeda dengan LG. Produsen smartphone asal Korea ini justru memilih untuk menambah lebar ruang tangkap foto. Jadi, pengguna tak perlu lagi repot mengatur jarak saat ingin berfoto bersama.

Teknologi yang disempurnakan

Teknologi kamera ganda ini sebenarnya sudah pernah diluncurkan oleh Samsung pada 2007, dua bulan sebelum iPhone diperkenalkan. Teknologi ini disematkan Samsung pada ponsel flip-nya dan ditujukan ke pasar dalam negeri Korea. Namun, smartphone yang pertama kali menggunakan teknologi kamera lensa ganda ini adalah HTC EVO 3D.

Pada awalnya, HTC menggunakan teknologi ini untuk menangkap gambar 3D dan kemudian ditampilkan pada layar 3D milik HTC. Eksperimen ini terus dilakukan, sampai pada akhirnya pada 2014, HTC One M8 keluar dengan lensa ganda, kali ini tanpa teknologi 3D, yang mampu menghasilkan DoP layaknya kamera sesungguhnya. Pada 2016, produsen smartphone lainnya mulai menggunakan kamera lensa ganda pada produknya.

Puncak ketenaran kamera lensa ganda ini saat LG G5 dan Huawei P9 muncul di MWC 2016. Dua produsen ini memperkenalkan pada khalayak dan menunjukkan kelebihan teknologi kamera lensa ganda. LG kala itu menawarkan keunggulan soal ketajaman gambar dan kemampuan wide-angle. Sementara itu, Huawei unjuk kebolehan berkat kerja samanya dalam membangun teknologi lensa ganda ini bersama produsen kamera ternama Leica. Huawei memilih untuk memberikan optimalisasi dan performa yang lebih baik dalam menangkap foto.

Tren ini terus menguat pada MWC 2017 yang berlangsung pada awal tahun ini. Apple memperkenalkan iPhone 7 Plus dan LG membawa G6 yang sama-sama mengusung teknologi lensa ganda. Huawei pun tidak ketinggalan dengan membawa P10 dan P10 Plus.

Setelah MWC 2017, produsen lainnya pun mulai berlomba untuk menawarkan kemampuan lensa ganda ini. Huawei menciptakan Honor 6X yang diperkenalkan di CES 2017 dan menawarkan kemampuan phase detection autofocus dengan kamera utama 12 MP dan kamera kedua 2 MP.

Seakan tak mau kalah, LG meluncurkan LG V20 yang lebih ambisius. Ponsel ini memiliki kamera utama beresolusi 16 MP dengan aperture f 1,8 dan 8 MP ekstra modul dengan f 2,4. Sementara itu, lensa keduanya memiliki kemampuan wide angle seluas 135 derajat sehingga mampu menghasilkan foto lanskap lebih baik. Produsen lain pun tak ingin ketinggalan. Sebut saja Asus yang meluncurkan Zenfone 3 Zoom, ZTE melalui Blade V8 Pro, Xiaomi dengan Mi 6, bahkan Coolpad Cool Dual.

Ke depannya, teknologi kamera lensa ganda pasti akan semakin umum dan menjadi standar. Dengan semakin banyak penggunaan, tentunya harga akan semakin murah dan semua orang pun bisa menikmatinya. Jadi, kita tunggu saja apa inovasi selanjutnya di dunia ponsel pintar ini. [VTO]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 16 Mei 2017

Foto: iklan Kompas/Iwan Andryanto