Rak buku bisa dirancang untuk mempercantik bagian dalam suatu ruang. Umumnya jika dilihat dari muka, rak buku menyajikan partisi-partisi berupa garis-garis tegak lurus yang membentuk kotak. Namun, kita bisa mengeksplorasi penampilan tersebut dengan mendesain rak buku yang berupa rangkaian garis asimetris alias miring.
Seperti diwartakan Ideaonline, rak buku dengan menerapkan partisi yang membentuk deretan garis asimetris akan menghasilkan penampilan rak yang seolah tersusun atas rangkaian trapesium dengan posisi bolak-balik. Rak seperti ini bisa dibuat dengan menggunakan potongan kayu yang pendek dan tebal. Ketinggiannya juga dibuat tak sama antara rak di satu kolom dan yang lain.
Agar terasa hidup, di bagian belakang rak buku asimetris bisa ditambahkan lampu-lampu. Ini membuat rak menjadi tampak tidak kaku. Perpaduan gaya oriental dan modern bisa pula diaplikasikan agar rak buku kian apik.
Misalnya, desain dan warnanya mengikuti arus modern, sedangkan gaya orientalnya dihadirkan dengan meletakkan pajangan seperti teko porselen atau guci. Rak buku asimetris ini membuat perpustakaan pribadi kita punya kesan atraktif dan tak monoton.
Pertama, rak buku built-in. Rak buku seperti ini dirancang untuk menampung buku lebih banyak tapi tetap menjaga ruangan terasa lega. Rak buku built–in bisa membantu kita “mengingatkan” tentang buku-buku yang sudah dibeli. Hal ini karena rak tersebut umumnya ditutup dengan pintu-pintu kaca sehingga mudah dilihat isinya. Buku-buku bisa ditata rapi dan dikelompokkan berdasar isinya.
Untuk membuat rak buku built-in bisa dengan memanfaatkan cerukan yang ada dalam ruangan. Pada rumah yang punya dua lantai, umumnya terdapat beberapa pilar yang menyatu dengan dinding. Antara pilar satu dan yang lainnya akan membentuk semacam cerukan, tempat kosong inilah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat rak buku built-in.
Kedua, rak buku tanam. Rak jenis ini bisa dibuat dengan sejumlah kompartemen. Setiap kompartemen terdiri atas tiga bagian. Contohnya, bagian bawah dirancang sebagai kabinet setinggi 80 cm dengan ambalan atas bawah. Bagian tengah setinggi 170 sentimeter sebanyak 5 tingkat sama tinggi. Paling atas berupa kabinet tertutup. Adapun kabinet tengah dan bawah diberi daun pintu kaca.
Rak buku yang tertanam di dinding ini kemudian bisa dipulas dengan warna-warna yang menyatu dengan dinding dan plafon atau warna yang sesuai dengan selera kita. Namun, disarankan agar warna yang diterapkan pada rak tanam ini tetap selaras dengan warna perabot lainnya yang berada dalam satu ruangan. [*/TYS]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 4 April 2014
Foto Shutterstock.