Barangkali kita kerap menghitung-hitung asupan kalori, lemak, atau gula yang kita konsumsi sehari-hari. Namun, kadar garam jarang kita pikirkan. Padahal, kelebihan garam bisa picu penyakit jantung atau stroke.

Konsumsi garam lebih dari 5 gram atau 1 sendok teh per hari bisa memicu tekanan darah tinggi serta risiko penyakit jantung dan stroke. Sayangnya, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan dari kita mengonsumsi terlalu banyak garam. Rata-rata 9–12 gram per hari atau dua kali lipat asupan maksimal yang direkomendasikan.

Selain dari garam yang ditambahkan ketika memasak, tingginya konsumsi garam ini dipicu meningkatnya produksi makanan yang diproses di pabrik. Sebutlah makanan kalengan, makanan ringan, makanan instan beku, mi instan, sereal, biskuit, kecap, saus, dan lain-lain.

Baca juga : 

Di samping itu, karena pola makan berubah, orang juga mengonsumsi lebih sedikit buah, sayuran, dan sumber serat pangan lain seperti biji-bijian. Padahal, bahan pangan itu adalah komponen kunci pola makan yang sehat. Buah dan sayur-sayuran kaya akan potasium, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan dengan begitu mengimbangi dampak berlebihannya sodium.

Sodium dalam kadar wajar, yaitu 2 gram per hari (jumlah yang setara dengan 5 gram atau 1 sendok teh garam), sebetulnya sehat bagi tubuh. Sodium adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk mempertahankan volume plasma, keseimbangan asam basa, transmisi impuls saraf, dan fungsi sel yang normal.

Namun, yang menjadi catatan, jumlahnya memang tidak boleh berlebihan. Apalagi, selain di garam, sodium terdapat secara alami dalam beragam jenis makanan, seperti susu, daging, dan kerang.

INFOGRAFIK: IKLAN KOMPAS/ARIEF KRESTIONO.