Dalam menjaga kesehatan keluarga, banyak orang fokus pada olahraga atau makanan mahal, padahal langkah kecil dari dapur justru bisa memberi dampak besar. Salah satunya adalah membiasakan pola makan dengan gizi seimbang dan membatasi asupan garam secara bijak.

Gerakan edukatif masak bergizi (Gembira) yang digelar baru-baru ini di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menggandeng para ibu PKK dari berbagai kota besar untuk bersama-sama memulai kebiasaan sehat dari rumah. Melalui sesi interaktif dan demo masak bergizi, para peserta diajak memahami konsep sederhana seperti panduan Isi Piringku serta cara memasak yang tetap lezat meski dengan penggunaan garam yang lebih sedikit.

Menurut Darmanto, seorang narasumber dalam kegiatan ini, mengurangi konsumsi garam bukan berarti harus mengorbankan cita rasa. “Cukup dengan mengurangi jumlah garam dan menggantinya dengan bumbu berpenyedap dalam takaran yang tepat, rasa tetap terjaga dan manfaat kesehatannya jauh lebih baik,” jelasnya.

Tak hanya edukatif, acara ini juga dimeriahkan oleh Chef Nicky Tirta yang membawakan menu praktis dan bergizi nasi selimut. Kombinasi nasi hangat dengan potongan ayam, sayuran segar, dan bumbu gurih tersebut membuktikan bahwa makanan sehat bisa tetap menggugah selera. “Saya senang bisa terlibat dalam gerakan ini. Selain menyenangkan, ini cara nyata mengajak keluarga Indonesia hidup lebih baik dari meja makan,” ujarnya.

Program ini merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi dalam memperpanjang usia harapan hidup sehat masyarakat. Setelah Jakarta, Gembira juga akan digelar di kota-kota lain di Indonesia.

Dengan perubahan kecil di dapur—mengatur ulang isi piring dan membatasi garam—kita bisa memulai gaya hidup yang lebih sehat tanpa kehilangan kenikmatan. Karena sejatinya, memasak adalah ungkapan cinta, dan cinta yang sehat dimulai dari piring makan keluarga.